Bengkulu  (ANTARA Bengkulu) - Puluhan ribu hektare areal persawahan di Provinsi Bengkulu hingga saat ini beralih fungsi menjadi perkebunan kelapa sawit dan karet, sehingga setiap tahun luasnya makin berkurang.

Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Bengkulu Riky Gunarwan, kepada reporter antarabengkulu.com, Kamis, menjelaskan, luas areal persawahan di daerah itu seluruhnya mencapai 44.776 hektare.
     
Pada 2009 areal perkebunan memiliki luas 390.340 hektare,kemudian bertambah menjadi 435.116 hektare pada 2010, pertambahan itu sebagian besar dari areal persawahan.

Untuk kebun kelapa sawit bertambah 25.160 hektare atau dari 166.627 hektare menjadi 190.787 hektare.

Peningkatan alih fungsi tersebut karena hasil panen areal persawahan tidak maksimal, bila dibandingkan dengan produksi kebun kelapa sawit sehingga para petani memilih beralih ke tanaman tahunan itu.

"Petani juga memilih beralih mengusahakan tanaman perkebunan karet dan kopi arabika karena hasilnya cukup menguntungkan," katanya.

Sedangkan areal persawahan beralih fungsi menjadi kebun karet seluas 23.209 haktare, sehingga arela kebun karet bertambah dari 87.256 hektare menjadi 110.465 hektare.

"Sementara areal persawahan yang beralih fungsi menjadi kebun kopi arabika seluas 299 hektare atau dari 5.318 hektare menjadi 5.617 hektare," katanya.

Petani mengalihkan areal tanaman padi ke kebun karet dan kopi arabika dengan alasan risiko gagal panen tidak terlalu tinggi seperti tanaman padi bila musim kemarau tiba. (MHE)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012