Petugas Komando Distrik Militer (Kodim) 0409/Rejang Lebong yang membawahi tiga kabupaten di Provinsi Bengkulu menduga adanya indikasi pembukaan areal perkebunan baru di daerah itu yang memicu kebakaran lahan.

Dandim 0409/Rejang Lebong Letkol Kav Budi Wirman di Rejang Lebong, Rabu mengatakan, berdasarkan pemantauan melalui Citra satelit diketahui jika ada dua titik api kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kecamatan Padang Ulak Tanding (PUT).

Baca juga: Begal jalan lintas Curup-Lubuklinggau incar kendaraan luar daerah

"Kebakaran hutan dan lahan disini akibat adanya pembukaan lahan pertanian baru oleh warga, mereka membukanya dengan cara dibakar dan setelah itu mereka tinggalkan pergi," jelas dia.

Hotspot atau titik panas yang terpantau ini berada di wilayah Kabupaten Rejang Lebong tepatnya di Kecamatan Padang Ulak Tanding tambah dia, sudah mereka padamkan bersama dengan petugas dari Polres dan Damkar Rejang Lebong.

Sejauh ini pihaknya tidak bisa menjamin api atau titik panas ini akan hilang mengingat saat ini masih musim kemarau, sehingga potensi kebakaran hutan dan lahan ini bisa kapan saja terjadi.

Baca juga: Jadwal pelantikan anggota DPRD Rejang Lebong tunggu petunjuk gubernur

Dia mengimbau, kalangan masyarakat Rejang Lebong agar tidak menggunakan cara pembakaran guna membuka lahan baru, karena tindakan ini bisa menyebabkan kebakaran hutan dan dapat dikenai sanksi hukuman pidana.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Rejang Lebong, Sumardi mengatakan mereka saat ini tengah menyiagakan 114 personel tersebar dalam Posko induk Jalan Sukowati Curup dan juga di empat Pos Damkar kecamatan yakni Kecamatan Sindang Kelingi, Padang Ulak Tanding, Kota Padang, dan Pos Damkar di Kecamatan Bermani Ulu Raya.

Potensi bahaya kebakaran baik dalam kawasan pemukiman maupun lahan kosong kata dia, saat ini bisa kapan saja bisa terjadi selain dipengaruhi musim kemarau juga angin yang bertiup cukup kencang.

Dinas Damkar Rejang Lebong sendiri kata Sumardi, selain menyiagakan ratusan personel juga 12 armada terdiri dari sembilan unit Mobil Pemadam Kebakaran (MPK), tiga unit mobil penyuplai air (mobil tanki) yang sudah dimodifikasi sehingga bisa menyeprotkan air, serta empat unit motor pemadam kebakaran.

Baca juga: Budidaya lebah madu di Rejang Lebong menjanjikan
Baca juga: BKSDA tidak batasi jumlah pendaki Bukit Kaba

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019