Puluhan mahasiswa Papua di Bengkulu yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Papua (Imapa) Bengkulu Selasa (20/8) melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD Provinsi Bengkulu. Aksi ini terkait dugaan rasis yang dialami mahasiswa Papua di Provinsi Jawa Tengah beberapa waktu lalu.

Ketua Imapa Bengkulu, Legiso Joel Hainumbe dalam orasinya menyampaikan empat tuntutan mahasiswa Papua di Bengkulu. Mereka meminta seluruh pihak berhenti melakukan intimidasi terhadap mahasiswa Papua yang sedang menempuh pendidikan. 

Baca juga: Bareskrim dalami akun medsos pemicu kericuhan di Manokwari

Mereka juga meminta agar tidak ada pihak yang melakukan persekusi terhadap mahasiswa Papua yang sedang menempuh pendidikan. Mahasiswa Papua ini juga menuntut agar seluruh mahasiswa Papua yang sedang menempuh pendidikan diluar Papua agar tidak mendapat diskriminasi dan rasis.

"Kami bukan monyet, kami mahasiswa Papua. Kami berharap aspirasi yang kami sampaikan ini bisa diteruskan dan ditindaklanjuti oleh DPRD provinsi ke pemerintah pusat melalui DPR RI," kata korlap aksi Imapa Bengkulu, Venus Bela.

Baca juga: Jokowi: Emosi boleh, memaafkan itu lebih baik
 
Wakil Ketua DPRD Provinsi Bengkulu Suharto. (Foto Antarabengkulu.com)


Baca juga: Gubernur Jawa Timur Khofifah minta maaf kepada warga Papua

Mahasiswa Papua di Bengkulu juga meminta agar seluruh mahasiswa Papua yang sedang menempuh pendidikan diluar Papua agar mendapat perlakuan yang sama dengan mahasiswa lainnya.

“Kami berharap kehadiran masyarakat Papua diperlakukan sama untuk wujudkan Indonesia damai, Indonesia mandiri, Indonesia beretika secara politik," katanya.

Aksi mahasiswa Papua ini disambut Wakil Ketua DPRD Provinsi Bengkulu Suharto. Suharto mengaku memberikan apresiasi kepada mahasiswa Papua di Bengkulu yang melakukan aksi unjuk rasa dengan tertib.

Suharto menyebut, pihaknya bersama Pemerintah Provinsi Bengkulu akan menyampaikan aspirasi dari mahasiswa Papua di Bengkulu ini ke Pemerintah pusat melalui Kementerian Dalam Negeri. 

Baca juga: FLASH - Seorang anggota polisi Papua ditembak saat pantau aksi demo

Suharto juga menjamin seluruh mahasiswa Papua di Bengkulu tidak akan mendapat perlakuan diskriminasi dan intimidasi selama menempuh pendidikan di Bengkulu.

"Kami jamin di Bengkulu tidak ada yang mendiskriminasi, maupun intimidasi seperti yang disampaikan," tegas Suharto.

"Saya tidak mau fenomena di Surabaya terjadi lagi. Kami wakil rakyat Provinsi Bengkulu menjamin itu tidak akan terjadi di Bengkulu. Jangan khawatir. Jangan takut adik-adik dari Papua. Kami dukung kalian untuk menempuh ilmu pendidikan," katanya.

Baca juga: Polda Jatim: Tidak ada rasisme terhadap mahasiswa Papua
Baca juga: Pengamanan situasi Manokwari, Polri kerahkan tujuh SSK dibantu aparat TNI
Baca juga: Manokwari macet total, massa blokade jalan protes pengusiran mahasiswa Papua di Surabaya

Pewarta: Carminanda

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019