Mukomuko (ANTARA Bengkulu) - Anggota DPD RI Ani Haerani menyarankan Pemerintahan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, melakukan tera ulang semua timbangan sawit milik perusahaan di daerah itu yang diragukan keakuratannya oleh petani.

"Petani kita di Kecamatan Airmanjuto meragukan keakuratan timbangan sawit yang digunakan pabrik kelapa sawit, untuk itu pemerintah daerah perlu melakukan pengecekan," kata anggota DPD RI Ani Haerani, di Mukomuko, Jumat.

Hal itu disampaikan Ani Haerani dari kunjungan kerjanya atau reses di Kabupaten Mukomuko, dalam rangka menyerap aspirasi sejumlah petani sawit yang tersebar di beberapa desa di wilayah itu.

Dari keluhan petani tersebut, ia berharap, instansi terkait seperti dinas perindustrian, perdagangan, koperasi, dan usaha kecil menengah setempat melakukan pengecekan keakuratan timbangan sawit yang digunakan seluruh pabrik kelapa sawit di daerah itu.

"Sebaiknya bagian perdagangan melakukan pengecekan agar petani setempat yang menjual buah sawitnya kepada pabrik tidak merasa dirugikan," ujarnya.

Selain mengeluhkan timbangan sawit diduga tidak akur, kata dia, petani setempat juga mengeluhkan harga tandan buah segar (TBS) sawit di tingkat petani yang terus merosot.

"Saat ini harga TBS sawit di tingkat petani Rp600/Kg, mereka minta supaya harga TBS sawit itu tidak turun lagi," ujarnya pula.

Ia mendukung program pemerintah setempat untuk meningkatkan ekonomi dan menyejahterakan warga di daerah itu, namun dengan rendahnya harga TBS sawit sulit bagi petani setempat sejahtera.

"Pemerintah setempat harus berpihak kepada petani jika ingin meningkatkan kesejahteraan mereka," kata dia.(ant)

Pewarta:

Editor : Ferri Aryanto


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012