Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu menyebutkan jumlah peserta Keluarga Berencana (KB) di daerah itu pada tahun ini mencapai 1.912 akseptor.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas P3A-PPKB Kabupaten Rejang Lebong Heri Wartono di Rejang Lebong, Jumat, mengatakan jumlah peserta KB baru tersebut terhitung mulai Januari sampai akhir Juli lalu, di mana mereka dengan menggunakan tujuh metode kontrasepsi yang ada di fasilitas kesehatan setempat.

"Peserta KB baru ini dengan kesadaran diri sendiri mendatangi petugas kesehatan dan fasilitas kesehatan yang ada di daerah masing-masing. Kalau dulu kita harus banyak menyosialisasikannya ke masyarakat, tapi sekarang mereka datang sendiri," kata dia.

Para peserta KB baru itu, kata dia, tersebar di 15 kecamatan di Kabupaten Rejang Lebong.

Ia menjelaskan mereka mengikuti KB dengan datang sendiri ke fasilitas kesehatan maupun petugas kesehatan mendatangi berbagai kegiatan bakti sosial yang digelar Pemkab Rejang Lebong maupun TNI/Polri sepanjang tahun ini.

Peserta KB baru yang tercatat sampai akhir Juli lalu itu, 1.912 orang atau akseptor, antara lain pengguna alat kontrasepsi IUD 53 akseptor, Modus Operasi Wanita (MOW) 59 akseptor, kondom 114 akseptor, implan 200 akseptor, suntikan 886 akseptor, dan pil KB 600 akseptor.

Untuk menghindari kegagalan dalam mengikuti program KB, pihaknya menyarankan peserta KB agar menggunakan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP), seperti penggunaan alat kontrasepsi implan, IUD, MOP, dan MOW.

Penerapan MKJP itu, kata dia, digunakan oleh peserta KB secara permanen dengan lama pemakaian hingga tiga tahun ke depan sehingga penggunanya tidak was-was program KB yang diikutinya gagal.
 

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019