Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mencatat sejak bulan Januari hingga Agustus 2019 sebanyak 3.570 warga setempat yang menderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

"
Sebanyak ribuan warga yang menderita ISPA tersebar di sejumlah wilayah di daerah ini,” kata Fungsional Epidemiologi sekaligus Wakil Supervesor Program TBC Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Asmaniar dalam keterangannya di Mukomuko, Sabtu.

Ia mengatakan, dari sebanyak 3.570 orang warga di daerah ini yang menderita penyakit ISPA, sebanyak 247 warga baik orang dewasa maupun balita di antaranya yang menderita penyakit pneumonia.

Ia menyatakan, seluruh warga yang mengidap penyakit ISPA ini sembuh setelah menjalani pengobatan baik di fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) di puskesmas maupun di RSUD.

Namun dari sebanyak ribuan warga yang menderita ISPA ini, ia mengatakan, instansinya lebih memfokuskan kegiatan pengobatan terhadap warga yang mengidap penyakit pneumonia.

Baginya penyakit ISPA yang dialami oleh warga setempat tersebut merupakan penyakit biasa yang disebabkan oleh alergi karena debu, perubahan cuaca pada saat musim panas sekarang ini.

Akan tetapi penyakit pneumonia atau infeksi yang disebabkan oleh huma stapilo coccus yang berbahaya karena kuman ini menyebabkan infeksi di dalam saluran pernapasan dan mengkhawatirkan apabila terjadi pada balita.

Instansinya melalui sebanyak 17 puskesmas di daerah ini terus melakukan pemantauan terhadap warga masyarakat setempat yang menderita penyakit ISPA untuk memastikan warga ini mengidap penyakit pneumonia.

“Bagi orang dewasa, penyakit ini tidak terlalu berbahaya karena orang dewasa memiliki daya tahan tubuh yang lebih kuat, tetapi bagi balita penyakit ini berbahaya karena daya tahan tubuhnya lemah,” ujarnya pula.

Terhadap warga setempat yang mengidap penyakit penyakit pneumonia, ia mengatakan, petugas kesehatan akan memberikan antibiotik, selain itu pemantauan makan obat oleh petugas kesehatan.

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019