Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Kerukunan Keluarga Tabut Bengkulu akan meluruskan pemahaman sejarah dan nilai mengenai Tabut di masyarakat Bengkulu untuk menjaga historis asli kemunculan kebudayaan itu.

"Selama ini masih banyak warga yang salah persepsi mengenai asal-usul Tabut dan prosesi yang dilakukan sehingga akan kami luruskan melalui penerbitan sebuah buku berjudul Tabut Karbala Bencoolen selambatnya pada 9 Muharram," kata Plt Ketua Kerukunan Keluarga Tabut (KKT) Bengkulu,Syiafril Sahbuddin, Jumat.

Menurut Syiafril, salah satu yang salah selama ini adalah penyebutan Tabut yang oleh masyarakat selalu disebut Tabot padahal merujuk pada bahasa arab urdu, mereka tidak mengenal huruf O. "Penyebutan yang benar itu Tabut bukan Tabot sehingga dari awal penyebutannya saja kita sudah salah penamaan," ujarnya.

Ia mengatakan, selama ini beragamnya literasi dan persepsi hingga ke pendistribusian informasi, sejarah asal-usul tabut juga ikut mengalami kesalahan pemahaman. Bahkan tidak sedikit pemaknaan yang mengarah ke aktivitas yang bertentangan dengan tradisi Islam juga ikut muncul. "Tabut juga selama ini memang sudah diajarkan di sekolah-sekolah namun menurut kami masih kurang pas sehingga keliru pemaknaannya," ujarnya.

Pelurusan pemahaman mengenai sejarah Tabut tersebut sedapat mungkin diawali dengan pengenalan hal itu di tingkatan pendidikan. Melalui media pendidikan sejak tingkat SD hingga SMA seperti dijadikan muatan lokal diyakini akan efektif untuk meluruskan hal itu. "Bila pemerintah Bengkulu mau mendukung hal itu, KKT akan menyediakan materi modulnya untuk dipelajari di sekolah-sekolah," ujarnya.

Selain mengenai pemahaman sejarah Tabut, dia juga berharap warga jangan salah memaknai ritual tabot yang dilengkapi dengan asap kemenyan sehingga identik dengan unsur mistis. "Tidak ada maksudnya untuk memanggil setan dan sebangsanya tetapi hanya sekedar mengharumkan ruangan atau menetralisasi bau yang kurang sedap saja serta untuk seni," ujarnya.(MAM)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012