Vokalis Boomerang, Andi Babas tampil dalam “Panggung Menolak Punah” yang digelar Komuntas Fossil Free Bengkulu bersama organisasi lingkungan Kanopi Bengkulu yang menggelar jeda untuk iklim sebagai kampanye penghentian energi kotor pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara yang berkontribusi pada peningkatan suhu sumi hingga memperparah krisis iklim.

“Ini panggilan jiwa untuk mendukung komunitas yang terdampak pada proyek energi kotor,” kata Andi di Bengkulu, Minggu.

Andi mengatakan polusi PLTU batu bara akan mengganggu kesehatan warga di sekitar proyek itu dan dampaknya dirasakan dalam waktu yang cukup lama.

“Setahu saya memang dampaknya tidak langsung dirasakan tapi pelan-pelan dan menjadi penyakit mematikan, jadi tolong kepada pemerintah untuk dievaluasi lagi kebijakan mengembangkan PLTU batu bara,” katanya.

Andi yang menggantikan posisi Roy Jeconiah di grup band Boomerang dikenal cukup vokal dalam mendukung masyarakat yang terdampak pembangunan yang tidak ramah lingkungan.

Sebelumnya, ia juga ikut dalam aksi menduduki kilang minyak sawit di Bitung Sulawesi Utara sebagai kampanye penolakan industri kelapa sawit yang merusak kawasan hutan Indonesia.

Andi juga pernah ikut dalam kampanye penyelamatan lahan gambut di kawasan Pulang Pisau Kalimantan Tengah.

Koordinator Komunitas Fossil Free Bengkulu, Cimbyo Layas Ketaren mengatakan aksi jeda iklim adalah bagian dari aksi “global climate strike” yang digelar di ratusan negara sebagai seruan kepada pemerintah lokal dan dunia serta pengusaha untuk segera beralih ke energi terbarukan dan meninggalkan energi fosil seperti batu bara dan minyak bumi.

“Di Bengkulu kami menyuarakan penolakan proyek PLTU batu bara yang sedang konstruksi karena kami menilai ini kemunduran dalam pengembangan energi terbarukan yang sudah menjadi komitmen pemerintah,” ujarnya.

Padahal menurut Cimbyo, potensi energi terbarukan seperti angin, air dan matahari sangat melimpah di wilayah Bengkulu untuk mengganti PLTU batu bara berkapasitas 2 x 100 MW yang didukung pendanaan dari China.

Pewarta: Helti Marini S

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019