Pejabat Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, menyebutkan 13 paket proyek pembangunan jalan di daerah itu terlambat dilelangkan.

Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Rejang Lebong, Akhyar di Rejang Lebong, Jumat, mengatakan 13 paket proyek pembangunan jalan ini bernilai lebih dari Rp10 miliar tersebut kendati terlambat dilelangkan namun pihaknya tetap optimistis pengerjaan semua paketnya bisa selesai tepat waktu.

"Karena ini semuanya adalah paket jalan berupa pengaspalan dengan hot mix kita optimistis semuanya bisa selesai tepat waktu, beda dengan pembangunan jalan yang menggunakan cor beton yang membutuhkan waktu lebih lama," jelas dia.

Proyek pembangunan jalan itu, tambah dia, seharusnya sudah selesai dilelang namun karena ada permasalahan di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Rejang Lebong sehingga baru kini dilelangkan diantaranya peningkatan jalan ruas Jalan Tanjung Gelang - Kota Padang, Kecamatan Kota Padang Rp2 miliar.

Kemudian pengaspalan halaman kantor BPBD, Kecamatan Selupu Rejang dan Jalan Brimob Rp584,9 juta. Peningkatan Jalan Desa Teladan - Air Daup, Kecamatan Curup Selatan Rp792,1 juta.

Selanjutnya peningkatan Pesantren Air Meles Atas - CBS, Kecamatan Selupu Rejang Rp1,4 miliar, peningkatan Jalan Desa Baru Manis Dusun 3 dan Desa Kampung Melayu SDN 4 Purwodadi Rp1,6 miliar, dan beberapa paket lainnya.

Sementara itu, dari 34 paket proyek bidang Bina Marga, kata dia, sebanyak 33 paket berupa pekerjaan pembangunan jalan baik peningkatan maupun pembukaan jalan baru serta satu paket pekerjaan pembangunan jembatan di Desa Tanjung Heran, Kecamatan Sindang Beliti Ulu dengan pagu anggaran mencapai Rp3 miliar.

Pembangunan sarana infrastruktur yang dilaksanakan Pemkab Rejang Lebong ini kata dia, dilakukan secara bertahap karena anggaran yang dimiliki oleh daerah itu masih terbatas.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019