Sumbar (ANTARA Bengkulu) - Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Solok, Sumatra Barat, Erlinda Syamsu Rahim mengharapkan kepada masyarakat di daerah itu untuk mengkonsumsi pangan lokal sebagai alternatif asupan gizi anak guna mencegah terjadinya kasus gizi buruk.

"Tidak ada alasan untuk tidak memberikan asupan gizi terhadap anak, masih banyak pangan lokal yang bisa dimanfaatkan dan memiliki kandungan gizi yang bagus," katanya di Arosuka, Jumat.

Dia mengatakan, di antara pangan lokal yang bisa dijadikan sumber asupan gizi terhadap anak tersebut ialah seperti ikan bilih (Mystacoleuseus Padangensis) yang merupakan ikan asli Kabupaten Solok dan banyak terdapat di Danau Singkarak.

"Ikan bilih bagus untuk sumplementasi anak, karena dalam ikan bilih terdapat komposisi protein, lemak, kalsium, phospor dan magnesium yang sangat dibutuhkan dalam pertumbuhan anak-anak," katanya.

Dia menjelaskan, dalam ikan khas yang cuma dimiliki Kabupaten Solok itu terdapat kandungan zinc lebih tinggi jika dibandingkan dengan hewan lainnya.

"Program pemanfaatan ikan bilih tersebut dapat diolah dengan berbagai bentuk jenis pengolahan, seperti dibikin untuk gorengan, kerupuk, dan sebagainya," ujarnya.

Dia mengharapkan agar masyarakat tidak ragu dengan kandungan gizi yang terdapat dalam ikan bilih itu. Selain itu juga mudah didapatkan, dan harga cukup terjangkau.

"Semoga dengan hal ini akan bisa mewujudkan Kabupaten Solok terbebas dari kasus anak kurang gizi," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Solok Mirsal menyatakan pihaknya akan terus menyosialisasikan agar pemanfaatan ikan bilih sebagai asupan gizi untuk anak bisa maksimal.

"Kita akan terus berupaya memberikan pemahaman kepada masyarakat, sehingga nantinya seluruh anak bisa mendapat asupan gizi yang seimbang," ujarnya.(ant)

Pewarta:

Editor : Ferri Aryanto


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012