Sebanyak 50 tokoh agama di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Kalimantan Selatan, mengikuti sosialisasi dan pengenalan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP).

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Daerah (DPPKB) Kabupaten HSU, Anisah Rasyidah Wahid di Amuntai, Rabu mengatakan, pihaknya menggandeng tokoh agama untuk memberikan pemahaman yang benar kepada masyarakat mengenai program KB.

Pada acara tersebut, pemerintah juga menghadirkan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten HSU KH Said Masrawan Lc.

Menurut Anisah, hingga saat ini, masih ada anggapan keliru dari masyarakat bahwa program KB untuk membatasi kelahiran anak.

Padahal program KB berupaya membantu pasangan suami istri untuk melahirkan pada usia yang ideal, mengatur jarak kelahiran yang ideal dengan menggunakan alat kontrasepsi sehingga lebih mudah dalam mewujudkan keluarga sejahtera.

Ketua MUI HSU Said Masrawan menjelaskan tinjauan Al Quran dan hadist Nabi SAW terhadap penggunaan alat kontrasepsi.

Ia menjelaskan program KB "Azl" ini tidaklah sama dengan pengguguran kandungan (aborsi) karena KB dilakukan terhadap sperma atau ovum yang belum bercampur sehingga belum memiliki roh.

Kontrasepsi juga terkait tanggung jawab kepemimpinan seorang lelaki di dalam rumah tangganya dalam rangka mewujudkan keluarga sejahtera.

Nara sumber dari Dinas Kesehatan dr Mida Sari mejelaskan dari aspek kesehatan dan fungsi seksual, Menurutnya kontrasepsi jangka panjang tidak berdampak merubah fungsi seksual.

"Kehidupan seksual suami istri akan berjalan normal seperti biasa," katanya.

Selain itu, lanjut Mida, kemampuan mencegah terjadinya kehamilan menggunakan MKJP mencapai 99 persen dibanding alat kontrasepsi lain, sehingga pasangan suami isteri bisa mengatur jarak kehamilan yang ideal.

Biaya untuk menggunakan MKJP juga terjangkau, tidak mempengaruhi produksi air susu ibu (ASI) dan mencegah terjadinya resiko kematian ibu dan bayi berkat pengaturan jarak kehamilan tersebut.

Disampaikan macam-macam MKJP seperti Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)/IUD, Alat Kontrasepsi Bawah Kulit(AKBK)/Implan/Susuk.

Ada pula, katanya, operasi pada perempuan dengan mengikat atau pemotongan pada saluran telur (Tubektomi), dan pada laki laki disebut Vasektomi.
 

Pewarta: Ulul Maskuriah/Eddy Abdillah

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019