Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mencatat 30 orang warganya menderita penyakit HIV/AIDS di daerah tersebut.
“Penderita HIV/AIDS di daerah ini sebanyak 30 orang. Angka tersebut merupakan komulatif dari tahun sebelumnya,” kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Bustam dalam keterangannya di Mukomuko, Rabu.
Ia menyatakan dari 30 orang penderita HIV/AIDS tersebut, sebanyak 11 orang di antaranya yang rutin menjalani pengobatan di rumah sakit umum daerah (RSUD) setempat.
Dinas Kesehatan tahun ini melakukan pengetesan untuk mendeteksi dini sejumlah warga yang berada di lokasi rawan penyebaran HIV/AIDS seperti di lokasi tempat hiburan di daerah ini.
Instansinya melakukan pengujian sampel darah kepada anggota masyarakat yang rawan tertular penyakit itu, seperti dari kalangan pekerja hiburan malam.
Tidak hanya para pekerja tersebut yang diuji sampel darahnya, termasuk juga sejumlah warga masyarakat yang rutin keluar dari daerah itu lalu sampel darah ibu hamil dan ibu menyusui.
Petugas Dinas Kesehatan sampai sekarang belum menemukan warga masyarakat di daerah ini yang menderita penyakit HIV/AIDS.
“Belum ada penambahan warga setempat yang tertular penyakit HIV/AIDS di daerah ini, jumlah penderita penyakit ini masih tetap sama dengan data lama yakni sebanyak 30 orang,” ujarnya pula.
Kendati demikian, ia menyatakan petugas dari instansi itu akan terus melakukan deteksi dini dengan cara menguji sampel darah warga yang berada di wilayah rawan penularan penyakit ini.
Selain melakukan pengetesan HIV/AIDS, juga menyosialisasikan tentang bahaya penyakit tersebut dan cara penularannya dari penderita kepada orang lain.*
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019
“Penderita HIV/AIDS di daerah ini sebanyak 30 orang. Angka tersebut merupakan komulatif dari tahun sebelumnya,” kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Bustam dalam keterangannya di Mukomuko, Rabu.
Ia menyatakan dari 30 orang penderita HIV/AIDS tersebut, sebanyak 11 orang di antaranya yang rutin menjalani pengobatan di rumah sakit umum daerah (RSUD) setempat.
Dinas Kesehatan tahun ini melakukan pengetesan untuk mendeteksi dini sejumlah warga yang berada di lokasi rawan penyebaran HIV/AIDS seperti di lokasi tempat hiburan di daerah ini.
Instansinya melakukan pengujian sampel darah kepada anggota masyarakat yang rawan tertular penyakit itu, seperti dari kalangan pekerja hiburan malam.
Tidak hanya para pekerja tersebut yang diuji sampel darahnya, termasuk juga sejumlah warga masyarakat yang rutin keluar dari daerah itu lalu sampel darah ibu hamil dan ibu menyusui.
Petugas Dinas Kesehatan sampai sekarang belum menemukan warga masyarakat di daerah ini yang menderita penyakit HIV/AIDS.
“Belum ada penambahan warga setempat yang tertular penyakit HIV/AIDS di daerah ini, jumlah penderita penyakit ini masih tetap sama dengan data lama yakni sebanyak 30 orang,” ujarnya pula.
Kendati demikian, ia menyatakan petugas dari instansi itu akan terus melakukan deteksi dini dengan cara menguji sampel darah warga yang berada di wilayah rawan penularan penyakit ini.
Selain melakukan pengetesan HIV/AIDS, juga menyosialisasikan tentang bahaya penyakit tersebut dan cara penularannya dari penderita kepada orang lain.*
Editor : Helti Marini S
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019