Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Ratusan jiwa warga Desa Lebong Tandai, Kecamatan Napal Putih, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, kekurangan bahan pokok seperti beras dan kebutuhan sehari lainnya.

"Transportasi putus akibat longsor beberapa waktu lalu, maka desa tersebut menjadi terisolir dan sangat sulit mengangkut bahan pokok," kata tokoh masyarakat Napal Putih, A Hadi dihubungi, Senin.

Ia mengatakan, transportasi ke desa Lebong Tandai lokasi pertambangan emas nasional sejak kolonial Belanda hingga akhir tahun 90-an itu menggunakan kendaraan Molek yaitu kendaraan berjalan di atas rel.

Jalan rel menuju Lebong tandai itu terputus akibat usia tua, sedangkan lokasinya melintasi perbukitan terjal dan jurang yang dalam.

Sedangkan perbaikan rel itu dilakukan masyarakat setempat secara manual, meskipun ada bantuan bahan dari pemerintah daerah setempat.

Pada musim penghujan ini warga memasok bahan makan menggunakan jalan kaki hingga lima jam sampai pada kendaraan molek yang ada di seberang jalan terputus itu.

Dari lokasi rel putus ke Desa Lebong Tandai membutuhkan waktu satu setengah jam menggunakan kendaraan molek, sedangkan dari arah Kecamatan Napal Putih menuju lokasi satu jam perjalanan.

Warga melintas kawasan hutan naik turun jurang mengangkut bahan makanan seperti beras dan minyak goreng selama lima jam.

Namun ada juga warga nekat menyeberangkan bahan pokok seperti beras dan minyak goreng diikat tali dan diluncurkan melalui kawat yang masih ada ke seberang lokasi berjarak 200 meter.

Kadangkala upaya itu gagal karena tali ikat beras dan minyak goreng putus akibatnya masuk ke dalam jurang mencapai 300 meter, ujarnya.

Seorang warga Lebong Tandai, Sofian mengatakan, kondisi warga daerah itu memprihatinkan, baik dari sektor pasokan bahan makanan maupun sarana anak sekolah sangat minim.

"Kami mengharapkan pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara secepatnya memperbaiki sarana transportasi tersebut," ujarnya.

Seorang petugas Dinas Pekerjaan Umum Bengkulu Utara saat ditemui di Napal Putih, Minggu (2/12) mengatakan, jalan ke Lebong tandai itu akan menjadi prioritas.

Saat ini pihaknya sudah membantu peralatan seperti kawat seling dan sarana mendukung lainnya ke lokasi, sedangkan tenaga kerjanya adalah warga setempat, ujar Sukman seorang petugas PU tersebut. (ANTARA)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012