Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu-Lampung menggandeng para petani di tiga desa di Kabupaten Rejanglebong dan Kepahiang Provinsi Bengkulu untuk menghijaukan Taman Wisata Alam (TWA) Bukit Kaba yang sudah ditanami komoditas kopi.

“Melalui skema kemitraan, kami menggandeng petani untuk menghijaukan TWA Bukit Kaba yang sudah terlanjur ditanami kopi dengan 150 ribu bibit pohon,” kata Kepala BKSDA Bengkulu-Lampung, Donal Hutasoit di Bengkulu, Sabtu.

Saat diskusi tentang “kopi tangguh iklim” yang digagas Yayasan Live Indonesia, Donal mengatakan tanaman kopi yang ditanam petani di kawasan conservais itu sudah berumur 15 tahun hingga 25 tahun.

Melalui perhutanan sosial skema kemitraan, para petani di Desa Empat Suku Menanti Kabupaten Rejanglebong, Desa Sukasari dan Desa Bandung Jaya Kabupaten Kepahiang setuju menanam pohon di sela-sela tanaman kopi seluas 400 hektare di dalam kawasan hutan tersebut.

“Lewat skema kemitraan ini, para petani akan mengelola kawasan konservasi dengan tetap menanam tanaman hutan karena fungsi kawasan perlu dijaga,” ucapnya.

Menurut Donal, 80 persen jenis pohon yang disediakan untuk ditanam petani adalah tanaman yang berbuah seperti durian, jengkol, petai, sirsak dan pala.

Selain itu, terdapat juga tanaman hutan antara lain mahoni, bambang lanang, salam, dan gaharu.

“Program ini segera direalisasikan setelah disetujui Dirjen KSDAE dilanjutkan penandantanganan kerja sama antara kelompok tani dengan BKSDA,” katanya.

Pola kerjasama kemitraan ini menurut dia akan berlangsung selama 10 tahun dan dapat diperpanjang.

Pewarta: Helti Marini S

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019