Jumlah pengangguran di Sumatera Selatan tercatat 185.000 orang pada berdasarkan perhitungan Badan Pusat Statistik pada Agustus 2019.

Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Selatan Endang Tri Wayuningsih di Palembang, Kamis, mengatakan, jumlah itu meningkat tipis jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni naik 0,25 persen.

Baca juga: Putri Gubernur Sumsel dapat medali di iGEM Boston, Amerika Serikat

“Rata-rata penyumbang tersebar pengangguran di Sumsel ini dari lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK),” kata dia.

Pada periode Agustus 2018 diketahui tingkat pengangguran terbuka di Sumsel yakni 4,23 persen, sedangkan pada Agustus 2019 mengalami kenaikan 0,25 menjadi 4,48 persen.

Meski naik namun masih di bawah pengangguran terbuka nasional yakni 5,28 persen, kata Endang.

Baca juga: Seorang perempuan diamankan setelah bunuh bayi baru lahir dengan mesin cuci

Ia menjelaskan, SMK penyumbang terbesar pengangguran di Sumsel. Bahkan, pengangguran dari SMK meningkat 1,75 persen menjadi 11,69 persen dari tahun lalu yang hanya 9,94 persen atau ada sekitar 37.000 lulusan SMK yang masih menganggur saat ini. Sementara untuk lulusan SMA hanya 7,91 persen.

"Kota Palembang penyumbang terbesar pengangguran di Sumsel yang mencapai angka 7,94 persen. Sedangkan Kota Pagaralam yang paling terendah hanya 2,45 persen," kata dia.

Ia mengatakan dua kota di Sumsel yakni Palembang dan Prabumulih terbilang masih tinggi tingkat pengganggurannya. Sedangkan Kota Pagaralam tercatat paling rendah karena daerah tersebut merupakan sentra pertanian sehingga perekonomian warga cukup terbantu.

Baca juga: Berusia 1336 tahun, Pelembang kota tertua di Indonesia namun tak miliki cagar budaya tetap

BPS meminta pemerintah daerah untuk lebih tanggap dalam membuka lapangan kerja dan juga memperhatikan dalam sistem penyerapannya.

Sementara itu, Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan, Pemerintah Provinsi Sumsel akan memaksimalkan wirausaha untuk mengurangi pengangguran.

Menurutnya, para wirausaha muda akan dibina oleh Balai Latihan Kerja (BLK) serta Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sumsel.

“Sebelumnya kami sudah melepas 6.036 calon wirasuaha dalam bidang keahlian seperti menjahit, service AC, otomotif, tata boga, kecantikan, bengkel, dan IT. Itu bertujuan untuk menurunkan angka kemiskinan,” kata dia.

Pewarta: Dolly Rosana

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019