Padang (ANTARA Bengkulu) - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menyiagakan 104 kelompok siaga bencana (KSB) guna menangani berbagai bentuk bencana yang mungkin terjadi selama cuaca ekstrem berlangsung.

"Gubernur menyatakan Sumatera Barat berstatus siaga bencana sejak 15 Desember 2011 hingga 31 Januari 2012, dan selama itu disiagakan KSB di 104 kelurahan di 19 kota dan kabupaten," kata Kepala Pusat Kendali Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Sumatera Barat Ade Edwar di Padang, Rabu.

Menurut dia, bencana seperti banjir, longsor, gelombang pasang, abrasi, dan puting beliung masih berpotensi melanda seluruh wilayah Sumatera Barat.

Ancaman tersebut membutuhkan kesiagaan setiap waktu karena tidak dapat dipastikan kapan terjadinya. Untuk itu diperlukan kelompok yang selalu siaga bencana selama 24 jam baik dari pemerintah daerah maupun masyarakat.

"Masyarakat juga diimbau agar selalu waspada selama cuaca ekstrem ini berlangsung dan segera melaporkan ke pihak terdekat seperti KSB, lurah, dan camat jika terjadi bencana di daerahnya sehingga bisa langsung ditindaklanjuti," katanya.

Ade menambahkan, untuk meningkatkan pengetahuan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang juga akan menggelar pelatihan bagi KSB yang juga akan melibatkan pihak kecamatan dan kelurahan di setiap daerah.

"Dengan demikian ada komunikasi dan koordinasi antar-KSB dengan pemerintah serta antara pemerintah dengan pemerintah," katanya.

Kepala BPBD kota Padang Dedi Handal menyebutkan, materi yang akan diberikan berupa reaksi cepat tanggap darurat jika terjadi bencana serta simulasi serta penggunaan radio komunikasi.

"Kita juga sudah menyiapkan logistik baik untuk di darat maupun di laut untuk penanganan bencana," katanya (T.KR-AH/R014)

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012