Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu mengimbau warga mewaspadai pohon tumbang saat angin kencang untuk menghindari jatuh korban akibat bencana itu.
Kepala Pelaksana BPBD Mukomuko Ruri Irwandi di Mukomuko, Selasa, mengatakan berdasarkan data BMKG, di Mukomuko berpotensi terjadi hujan sedang dan lebat disertai angin kencang yang rawan mengakibatkan pohon tumbang.
"Kita harus tetap waspada dengan angin kencang, hindari perjalanan ketika terjadi angin kencang dan mendekati pohon besar dan tinggi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.
Baca juga: Dinkes rekomendasikan tiga rumah sakit periksa kesehatan calon bupati
Baca juga: Dinkes rekomendasikan tiga rumah sakit periksa kesehatan calon bupati
Ia mengatakan tidak ada yang tahu sampai kapan cuaca hujan sedang dan lebar disertai angin kencang melanda daerah ini.
Untuk itu, katanya, hal yang perlu diwaspadai oleh warga setempat saat cuaca ekstrem sekarang ini selain ancaman pohon tumbang juga bencana alam lainnya, seperti longsor dan banjir.
Ia mengatakan setiap hujan deras, sejumlah wilayah di bantaran sungai, baik Sungai Selagan maupun Manjuto, terendam banjir berasal dari luapan sungai itu.
Ia mengatakan pentingnya warga yang tinggal di bantaran sungai mewaspadai banjir, antara lain menyiapkan berbagai barang berharga dimasukkan dalam tas, sehingga memudahkan evakuasi saat daerah itu terendam banjir.
Baca juga: Mukomuko beri kuasa Kejari tagih tunggakan pajak 2023
"Kalau tidak disiapkan dari sekarang, ketika terjadi banjir surat-surat berharga itu tidak bisa diselamatkan ketika air pasang masuk dalam rumah," ujarnya.
Baca juga: Mukomuko beri kuasa Kejari tagih tunggakan pajak 2023
"Kalau tidak disiapkan dari sekarang, ketika terjadi banjir surat-surat berharga itu tidak bisa diselamatkan ketika air pasang masuk dalam rumah," ujarnya.
Selain itu, katanya, warga di wilayah bantaran sungai rutin mengecek kondisi air sungai serta segera mengungsi ke tempat tinggi ketika terjadi banjir.
Terkait dengan antisipasi bencana alam di daerah ini, instansinya mempunyai grup Whatsapp yang beranggotakan kepala desa dan camat guna memudahkan kepala desa melaporkan kejadian bencana alam di wilayahnya.