Warga Kelurahan Teluk Sepang, Kota Bengkulu menyebutkan dalam sepekan terakhir, empat ekor bangkai penyu ditemukan di Pantai Teluk Sepang.

“Dua ekor lagi bangkai penyu kami temukan mati sore ini jadi sudah ada empat ekor penyu yang mati hanya dalam sepekan,” kata Rustam, warga RT 14 Kelurahan Teluk Sepang, Senin.

Ia mengatakan dua ekor bangkai penyu sebelumnya ditemukan mati hanya 30 meter dari pembuangan limbah air bahang Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara Teluk Sepang.

Sementara dua ekor lainnya, ditemukan mati masih di wilayah Pantai Teluk Sepang dengan kondisi kulit sudah terkelupas dan seekor lainnya tinggal kerapas.

Rustam mengatakan kronologi penemuan dua ekor penyu yang pertama ditemukan nelayan jaring pinggir sementara dua ekor terakhir ditemukan petani palawija yang berkendara pulang melintasi tepi pantai.

Sementara nelayan jaring pinggir warga Betungan, Adrianto mengatakan dalam dua pekan terakhir telah melihat lima ekor penyu mati dan terdampar di Pantai Teluk Sepang.

“Kami tidak tahu penyebab kematiannya, selama ini belum pernah kami melihat penyu mati serentak dalam jumlah banyak,” katanya.

Sementara aktivis lingkungan Kanopi Bengkulu, Suarli Sarim mengatakan bangkai penyu yang ditemukan petani itu sudah diserahkan ke petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu.

Ia mengatakan selama ini Kanopi menyoroti aktivitas pembuangan air bahang dari PLTU batu bara Teluk Sepang yang dibuang ke laut Lenas.

“Penyu yang mati sepekan lalu sudah dhiotopsi di BKSDA dan belum diketahui penyebabnya lalu ditemukan lagi dua ekor mati,” kata Suarli.

Kepala BKSDA Resor Pantai Panjang-Pulau Baai, Neeve Dianti mengatakan sudah menerima laporan dari masyarakat tentang bangkai penyu yang ditemukan di Pantai Teluk Sepang.

“Kami sudah mendapat informasi terbaru tentang penemuan bangkai penyu. Sepekan lalu juga ada bangkai penyu yang sudah diotopsi dan belum diketahui penyebab kematian,” katanya.

Pewarta: Helti Marini S

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019