Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyalurkan bantuan berupa insektisida dan fungisida untuk mengurangi dan menanggulangi serangan hama dan penyakit yang merusak tanaman padi dan holtikultura milik dua kelompok tani di daerah itu.
"Kami memberikan bantuan insektisida sebanyak 5,5 liter dan fungisida dua liter untuk mengurangi serangan hama dan penyakit perusak padi kemudian lima liter akarisida, insektisida sebanyak 20 kilogram insektisida untuk mengurangi serangan hama perusak tanaman holtikultura," kata Kasi Proteksi Tanaman Pangan dan Holtukultura Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Wal Asri di Mukomuko, Rabu.
Dinas Pertanian Mukomuko memberikan bantuan insektisida dan fungisida menindaklanjuti surat usulan permohonan bantuan insektisida dan fungisida untuk memberantas hama dan penyakit yang merusak tanaman padi dari Kelompok Tani Harapan Maju I Desa Ranah Karya.
Kemudian usulan permohonan bantuan insektisida dan fungisida untuk mengatasi hama yang merusak tanaman holtikultura dari Kelompok Tani Berkah Tani Desa Dusun Baru Pelokan.
Instansinya menyalurkan bantuan insektisida dan fungisida kepada kelompok tani ini setelah ada rekomendasi terkait tanaman yang diserang hama dan penyakit dari Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) setempat.
Selanjutnya, ia mengatakan, kelompok tani ini secara swadaya menggunakan insektisida dan fungisida bantuan pemerintah setempat itu untuk memberantas hama wereng dan penyakit blast yang menyerang tanaman padinya.
Ketua Kelompok Tani Harapan Maju I Desa Ranah Karya M. Pagal dalam keterangannya menyebutkan seluas tiga hektare tanaman padi milik kelompok taninya yang diserang hama dan penyakit, yakni wereng coklat, ulat penggulung daun dam blast.
Ia menyatakan, anggota kelompok tani ini sudah berupaya melakukan pengendalian secara swadaya, akan tetapi belum dapat mengurangi serangan hama dan penyakit tersebut.
Untuk itu, ia menyatakan, seluruh anggota kelompok taninya meminta pemerintah setempat melalui Dinas Pertanian untuk memberikan bantuan berupa obat-obatan seperti insektisida dan fungisida untuk memberantas hama dan penyakit yang menyerang tanaman padi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019
"Kami memberikan bantuan insektisida sebanyak 5,5 liter dan fungisida dua liter untuk mengurangi serangan hama dan penyakit perusak padi kemudian lima liter akarisida, insektisida sebanyak 20 kilogram insektisida untuk mengurangi serangan hama perusak tanaman holtikultura," kata Kasi Proteksi Tanaman Pangan dan Holtukultura Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Wal Asri di Mukomuko, Rabu.
Dinas Pertanian Mukomuko memberikan bantuan insektisida dan fungisida menindaklanjuti surat usulan permohonan bantuan insektisida dan fungisida untuk memberantas hama dan penyakit yang merusak tanaman padi dari Kelompok Tani Harapan Maju I Desa Ranah Karya.
Kemudian usulan permohonan bantuan insektisida dan fungisida untuk mengatasi hama yang merusak tanaman holtikultura dari Kelompok Tani Berkah Tani Desa Dusun Baru Pelokan.
Instansinya menyalurkan bantuan insektisida dan fungisida kepada kelompok tani ini setelah ada rekomendasi terkait tanaman yang diserang hama dan penyakit dari Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) setempat.
Selanjutnya, ia mengatakan, kelompok tani ini secara swadaya menggunakan insektisida dan fungisida bantuan pemerintah setempat itu untuk memberantas hama wereng dan penyakit blast yang menyerang tanaman padinya.
Ketua Kelompok Tani Harapan Maju I Desa Ranah Karya M. Pagal dalam keterangannya menyebutkan seluas tiga hektare tanaman padi milik kelompok taninya yang diserang hama dan penyakit, yakni wereng coklat, ulat penggulung daun dam blast.
Ia menyatakan, anggota kelompok tani ini sudah berupaya melakukan pengendalian secara swadaya, akan tetapi belum dapat mengurangi serangan hama dan penyakit tersebut.
Untuk itu, ia menyatakan, seluruh anggota kelompok taninya meminta pemerintah setempat melalui Dinas Pertanian untuk memberikan bantuan berupa obat-obatan seperti insektisida dan fungisida untuk memberantas hama dan penyakit yang menyerang tanaman padi.
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019