Sejumlah warga mengumpulkan ratusan ikan mati yang terdampar di tepi Pantai Teluk Sepang, bergarak 50 hingga 100 meter dari mulut saluran limbah pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara Teluk Sepang.

“Tadi pagi sudah terkumpul satu karung ikan mati yang berserak di tepi pantai,” kata Santo Wahyudi, warga yang ditemui di tepi Pantai Teluk Sepang, Rabu.

Saat ditemui, Santo sedang mengumpulkan ikan mati yang berserak hanya 50 meter dari saluran air limbah berbuih tebal proyek PLTU.

Santo mengatakan selama ini belum pernah menyaksikan ikan mati dalam jumlah banyak di pantai itu.

Meski belum diketahui penyebabnya, ia mengatakan kejadian ikan mati itu bertepatan dengan mulai beroperasinya PLTU batu bara yang membuang limbah air berbuih dan berbau tak sedap ke laut lepas.
 
Warga kumpulkan ikan mati dekat saluran limbah PLTU Bengkulu. (Foto Antarabengkulu.com)

Santo mengatakan ada sedikit kekhawatiran mengkonsumsi ikan tersebut namun ia akan mengeringkan ikan tersebut terlebih dahulu atau dijadikan ikan asin sebelum dikonsumsi.

Pantauan di sekitar pembuangan limbah PLTU batu bara Teluk Sepang, sejumlah bangkai ikan masih berserak di tepi pantai.

Santo mengumpulkan beberapa jenis ikan yang disebut orang lokal bleberan, hingga cumi-cumi yang menurut dia selama ini belum pernah ditemukan mati dalam jumlah banyak.

Sebelumnya, nelayan menyaksikan lima ekor penyu juga terdampar mati di Pantai Teluk Sepang, tidak jauh dari lokasi pembuangan limbah PLTU batu bara.

Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Bengkulu Sorjum Ahyan mengatakan sudah menurunkan tim ke lokasi untuk memeriksa dan mengambil sampel terkait dugaan kematian biota laut itu.

Pewarta: Helti Marini S

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019