Satu individu orangutan Sumatera (Pongo abelii) yang ditembaki 24 peluru senapan angin di tubuhnya mengalami kebutaan.
 
Saat ini orangutan berusia sekitar 25 tahun yang diberi nama Paguh ini menjalani perawatan intensif di Stasiun Karantina Orangutan Batu Mbelin Sibolangit, Sumatera Utara, yang dikelola YEL-SOCP.

Baca juga: Orangutan dengan puluhan peluru di tubuh jalani perawatan insentif
Baca juga: Ditemukan tak berdaya, petugas evakuasi orangutan dari perkebunan sawit
 
Dokter Hewan YEL-SOCP drh Meuthya Sr, Kamis, mengatakan dari hasil pemeriksaan X-Ray ditemukan 24 peluru di tubuh Paguh. "Dengan rincian 16 di bagian kepala, empat di bagian kaki dan tangan, tiga di bagian panggul dan satu di bagian perut," ujarnya.
 
Ia menyebutkan, tidak hanya mengalami luka tembak, dari hasil pemeriksaan kesehatan, kedua matanya Paguh mengalami kebutaan.

Baca juga: Banyak orangutan menyelamatkan diri ke kebun warga akibat karhutla
Baca juga: Warga serahkan satu ekor anak Orangutan ke BKSDA
 
"Kedua mata Paguh buta. Bola mata kanan tampak merah, sedangkan bola mata kiri keruh. Diduga karena cedera yang terjadi lebih dahulu dibanding bola mata kanan," ujarnya.
 
Diberitakan sebelumnya, satu individu orangutan Sumatera (Pongo abelii) ditemukan dengan kondisi kritis di Desa Gampong Teungoh, Kecamatan Trumon, Aceh Selatan. Sebanyak 24 peluru senapan angin ditemukan bersarang di tubuhnya.
 
Orangutan berusia sekitar 25 tahun yang diberi nama Paguh ini ditemukan pertama kali oleh petugas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Aceh saat berpatroli.

Pewarta: Nur Aprilliana Br. Sitorus

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019