Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Pelaksana Tugas Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah mengatakan pendidikan merupakan salah satu sektor prioritas dalam pembangunan daerah itu melalui rencana pembangunan jangka menengah daerah.

"Ada empat prioritas pembangunan salah satunya, bidang pendidikan," katanya saat memberikan sambutan dalam acara rembuk pendidikan yang digelar Dinas Pendidikan Provinsi Bengkulu, Sabtu.

Plt Gubernur yang akan dilantik menjadi gubernur defenitif pada Senin (17/12) mengatakan pembangunan sektor pendidikan mulai dari infrastruktur hingga sumber daya manusia tenaga pendidik terus ditingkatkan.

Ia mengatakan, tiga prioritas pembangunan lainnya yakni sektor infrastruktur, ketahanan pangan, dan kesehatan.

Rembuk pendidikan itu dihadiri para kepala daerah kabupaten dan kota yang dibuka Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Musliar Kasim.

"Semoga kegiatan ini mampu menghasilkan sebuah rumusan untuk memajukan pendidikan di Bengkulu," katanya.

Untuk meningkatkan kualitas tenaga pendidik, Pemprov Bengkulu telah menyediakan beasiswa bagi para guru dari berbagai tingkat pendidikan.

Sementara Wamendikbud Musliar Kasim dalam sambutannya mengatakan hasil survei tentang kepuasan masyarakat terhadap layanan pendidikan di Tanah Air, Provinsi Bengkulu menempati posisi lima terendah secara nasional.

"Banyak yang perlu dibenahi, mulai dari infrastruktur, tenaga kependidikan hingga kurikulum," kata Wamen.

Dalam kesempatan tersebut, Wamen juga menyampaikan pemaparan tentang rencana pemerintah untuk menyempurnakan kurikulum pendidikan yang akan diberlakukan mulai 2013.

Ia mengatakan, standar pendidikan nasional tetap mengacu pada delapan standar yakni standar kompetensi lulusan, standar isi, pendidik dan tenaga kependidikan, proses, sarana prasarana, pembiayaan, pengelolaan dan penilaian pendidikan.

Namun, dalam persepsi masyarakat kata dia, kurikulum pendidikan kurang mengacu pada pembangunan karakter anak didik.

"Ada banyak masukan yang kami terima tentang perubahan kurikulum, bahkan ada yang mengusulkan untuk tingkat SD acuku pada pengenalan alam sekitar," katanya.

Namun, setelah berbagai proses dan masukan serta kajian dari berbagai pihak, Kemendikbud memutuskan pengurangan mata pelajaran untuk tingkat SD yakni dari 10 mata pelajaran menjadi enam mata pelajaran.

Enam mata pelajaran tersebut yakni pendidikan agama, matematika, bahasa Indonesia, pendidikan kewarganegaraan, seni dan budaya serta pendidikan jasmani dan kesehatan (Penjaskes).

Konsepnya kata dia diarahkan pada pengajaran secara tematik dimana menggabungkan praktek lapangan dengan berbagai mata pelajaran.

Misalnya kata dia pelajaran IPA dapat dilakukan dengan pengenalan jenis-jenis tanaman yang dilihat langsung oleh siswa.

"Dari satu kegiatan di luar kelas mereka dapat menjabarkan menjadi beberapa kegiatan mata pelajaran seperti bahasa Indonesia, IPA bahkan agama," katanya. (ANTARA)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012