Tim Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau memasang spanduk peringatan di lokasi kemunculan harimau sumatera liar di Desa Karya Indah Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar.

"Kita melakukan pemasangan himbauan di tiga titik," kata Kepala Bidang Wilayah II Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Heru Sutmantoro, di Pekanbaru, Kamis.

Baca juga: KLHK gandeng polisi buru sindikat penjualan organ harimau

Baca juga: Hoaks tentang harimau di medsos, dari jejak tapir hingga suara gajah

Baca juga: Diduga trauma, petani Pagaralam ngaku lihat tujuh harimau ternyata kerbau

Ia menjelaskan pemasangan himbauan tersebut menindaklanjuti laporan warga perihal kemunculan harimau sumatera (panthera tigris sumatrae) liar di daerah tersebut pada awal pekan ini. Tim bersama dengan Babhinkamtibmas, dan anggota mitigasi konflik Desa Karya Indah menuju ke lokasi menjumpai jejak harimau sumatera di jalan kijang putih.

"Di lokasi ini dijumpai jejak diduga harimau sumatera. Dari jejak yang dijumpai, diperkirakan jejak terjadi pada Selasa pagi, 10 Desember, kondisi jejak mulai hilang terkena siraman hujan," ujarnya.

Ia mengatakan tim juga menerima keterangan warga bernama Muslim yang pada saat mengantar anaknya ke sekolah, anak yang sedang diboncengnya menoleh ke belakang dan melihat satwa belang tersebut.

Heru menambahkan, BBKSDA Riau juga menyosialisasikan tips yang bisa dilakukan untuk menghindar ketika berjumpa dengan harimau.

Baca juga: Wisata ikon "PAGARALAM" di Gunung Dempo masuk wilayah jelajah harimau

Baca juga: Serangan harimau ke warga Pagaralam dan Lahat terjadi di habitatnya

Baca juga: Harimau meresahkan warga, sudah lima ekor sapi dan tiga kambing dimangsa

Pertama, jalan mundur dan tetap menghadap arah harimau. Kedua, tidak mencoba kabur atau membelakangi harimau. Hal tersebut perlu diketahui karena biasanya satwa kucing besar itu kerap menerkam di daerah tengkuk dari belakang.

Tips ketiga, berusaha tetap tenang dan segera hubungi BBKSDA Riau.

"Ketahui juga harimau itu aktif pada pagi dan petang hari," ujarnya.

Tips selanjutnya, jangan berpergian sendirian di wilayah jelajah harimau dan segera kontak orang terdekat dan naik kendaraan terdekat ketika berjumpa dengan satwa dilindungi tersebut.

"Ketika di daerah jelajah harimau, bawalah tongkat dan obor api," kata Heru.

Meski begitu, ia mengakui pada saat perjumpaan bisa jadi lupa akan tips tersebut. "Semoga saja tidak. Banyak dzikir juga baik," kata Heru menambah satu tips terakhir.*

Pewarta: Febrianto Budi Anggoro

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019