Ketua Forum Komunikasi Kepala Desa (FKKD) Kecamatan Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, Redy Heloman Kaitora mengatakan, BBM dan gas Elpiji yang didistribusikan oleh Pemerintah Provinsi Bengkulu beberapa waktu lalu hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Pulau Enggano selama sekitar 20 hari saja.

Kata Redy, masyarakat Pulau Enggano berharap Pemerintah Provinsi Bengkulu dalam waktu dekat dapat kembali mendistribusikan BBM dan gas Elpiji ke Pulau Enggano. Jika tidak krisis BBM di pulau ini akan kembali terjadi seperti sebelumnya.

Dijelaskan Redy, BBM khususnya jenis premium, pertalite, solar bersubsidi dan minyak tanah sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat di Pulau Enggano. Jika pasokan BBM tidak tersedia, Redy khawatir masyarakat di pulau terluar ini akan kesusahan dalam menggerakkan perekonomiannya.

Selain itu, gas Elpiji khususnya ukuran 3 kilogram juga telah menjadi kebutuhan masyarakat di Pulau Enggano. Gas 3 kilogram ini kebanyak digunakan masyarakat untuk betuhan memasak sehari-hari.

"Diperkirakan hanya mampu mencukupi kebutuhan warga hingga 20 hari kedepan. Jadi kita sangat berharap pada pemerintah baik provinsi ataupun Kabupaten Bengkulu Utara memperhatikan kondisi ini. Jangan tunggu warga menjerit dulu, baru mengambil langkah," kata Redy saat dihubungi, Jumat.

Seperti diketahui, pendistribusian BBM dan gas Elpiji ke Pulau Enggano ini tiba pada Rabu (23/12) lalu. BBM dan gas Elpiji dikirim melalui pelabuhan Pulau Baai, Kota Bengkulu pada Selasa (22/12).

Sebelumnya, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengatakan, terhambatnya pendistribusian BBM dan gas Elpiji ke Pulau Enggano ini salah satunya disebabkan kerusakan dermaga yang mengakibatkan kapal tidak bisa merapat. 

"Tapi terkait kondisi ini sejak beberapa bulan lalu kita sudah bersurat pada Kementerian Perhubungan dan 2 pekan lalu juga sudah mengadakan pertemuan langsung dengan Dirjen Perhubungan Laut," jelas Rohidin.

Pewarta: Carminanda

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019