"Pertamina terus memastikan ketersediaan stok dan penyaluran BBM untuk kebutuhan masyarakat," kata Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan lewat pesan elektronik di Bengkulu, Senin.
Khususnya, kata dia terkait stok dan penyaluran untuk jenis BBM bersubsidi agar stok tersedia dan tersalurkan dengan tepat pada masyarakat penerima.
"Kami siap bersinergi dengan berbagai pihak dalam rangka melakukan pengawasan terkait penyaluran BBM bersubsidi agar dapat benar-benar diterima oleh masyarakat yang berhak, dan harapannya ke depan tidak ada lagi praktik-praktik tindak penyalahgunaan BBM Bersubsidi," kata Nikho.
Pertamina juga mendorong masyarakat untuk menggunakan bahan bakar minyak sesuai dengan spesifikasi kendaraan, agar BBM subsidi dapat diterima oleh masyarakat yang berhak dan tidak dimanfaatkan oleh para penimbun BBM serta oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
"Bagi masyarakat yang membutuhkan informasi lebih tentang berbagai layanan dan produk Pertamina dapat menghubungi Pertamina Call Center (PCC) 135," ucapnya.
Pemerintah Provinsi Bengkulu menyebutkan Pemerintah Pusat lewat Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH MIGAS) menambah kuota bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis Bio Solar untuk Bengkulu.
"Surat Penyampaian Kuota Jenis Bahan Bakar Minyak dan Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan (JBKP) Tahun Anggaran (TA) 2024 dari Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH MIGAS) sudah diterima oleh Pemerintah Provinsi Bengkulu," kata Asisten II Pemerintah Provinsi Bengkulu Raden Ahmad Denni.
Dalam surat tersebut kata dia dijelaskan kuota Bio Solar subsidi untuk Provinsi Bengkulu pada 2024 dialokasikan sebesar 107.213 kiloliter. Hal itu mengalami peningkatan dari ketetapan kuota 2023 yang hanya 99.409 kiloliter.
"Alhamdulilah kuota Bio Solar tahun ini mengalami peningkatan, ada penambahan kalau dirata-ratakan hampir 8 persen sebagaimana kuota di 2023 yang mana dalam hal pendistribusian dilakukan pertamina," ujar R.A Denni. (Adv)