Dinas Kesehatan Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu menyebutkan kasus warga daerah itu yang terserang penyakit demam berdarah dengue (DBD) sepanjang 2019 mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Rejang Lebong Hamkah di Rejang Lebong, Sabtu, mengatakan jumlah penderita DBD di Rejang Lebong pada 2019 tercatat 109 kasus, sedangkan pada 2018 mencapai 220 kasus.

"Jumlah warga yang dinyatakan terjangkit DBD sepanjang tahun 2019 kemarin mengalami penurunan dari tahun 2018 lalu, dari 220 kasus menjadi 109 kasus," katanya.

Selain mengalami penurunan kasus, tambah dia, sepanjang 2019 juga tidak ada penderita DBD yang meninggal dunia, mengingat sejumlah kecamatan di Rejang Lebong termasuk dalam daerah endemis DBD.

Kalangan warga yang dinyatakan positip menderita DBD itu, kata dia, diketahui berdasarkan laporan 21 puskesmas yang tersebar di 15 kecamatan di Rejang Lebong serta laporan dari petugas RSUD Curup.

Dia mengimbau masyarakat Rejang Lebong untuk menggiatkan gerakan pembersihan lingkungan secara bersama-sama, karena jika hanya mengandalkan petugas kesehatan upaya itu tidak akan berhasil mencegah penyebaran DBD, khususnya saat musim hujan sekarang ini.

Selain itu, pihaknya dalam setiap pertemuan dengan masyarakat selalu menyosialisasikan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan serta melakukan gerakan 3M plus, yakni menguras bak air, menutup tempat air, dan mengubur barang bekas, serta menaburkan bubuk abate di sumber air.
 

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020