Ketua Umum Perkumpulan Dokter Indonesia Bersatu (PDIB) James Allan Rarung mengatakan kondisi tubuh yang memiliki daya tahan tubuh rendah rentan terserang virus termasuk virus corona.
Baca juga: Seorang pasien diduga suspect Mers Corv dirawat RSUP M Djamil Padang
Baca juga: Liang Wudong, dokter China yang meninggal akibat virus corona
"Yang terpenting adalah menjaga kebersihan makanan dan diri sendiri. Karena pola hidup yang tidak bersih serta daya tahan tubuh yang menurun sangat rentan terkena infeksi virus ini," ujar James saat dihubungi di Jakarta, Sabtu.
Virus corona jenis baru yang pertama kali muncul di pusat kota Wuhan, China, dapat ditularkan baik dari hewan ke manusia maupun antarmanusia. Virus itu dapat ditularkan lewat batuk dan bersin. Untuk itu, perlu menghindari kontak dengan orang yang terinfeksi virus maupun yang diduga terjangkit virus.
James menyebutkan masyarakat harus menjaga kebersihan dan mengkonsumsi makanan yang bersih agar terhindar dari penyakit.
Baca juga: Ini sejumlah destinasi wisata yang dikunjungi WNA China di Sumbar
Baca juga: Gubernur Sumbar sambut 150 turis China saat tiba di Bandara Minangkabau
Ancaman terbesar penyebaran virus corona jenis baru yang ditemukan di China ke wilayah lain adalah lalu lintas antarmanusia dari tempat sumber penyakit ke wilayah atau negara yang mereka tuju. Misalnya, wisatawan dari wilayah terdampak virus yang lolos deteksi kemudian datang ke wilayah atau negara lain.
Oleh karena itu, menurut James deteksi dini antara pusat-pusat karantina di pelabuhan udara dan laut perlu diperketat dengan bekerja sama penuh dengan pihak imigrasi.
James menjelaskan perlu diwaspadai orang atau turis yang datang dari daerah terdampak atau terpapar virus ini, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan untuk memastikan ada tidaknya virus dalam tubuh turis tersebut. Masyarakat juga diminta tidak melakukan perjalanan ke wilayah yang terpapar virus tersebut.
Baca juga: 174 warga negara China mendarat di Bandara Internasional Minangkabau
Baca juga: Demi keamanan, seorang kru Lion Air rute Manado-Guangzhou diisolasi karena pilek
James menerangkan otoritas kesehatan perlu mengeluarkan informasi termasuk selebaran atau pamflet tentang tata laksana pelaporan baik dari masyarakat ataupun pusat-pusat pelayanan kesehatan, sehingga masyarakat maupun petugas kesehatan di lini pertama dapat dengan cepat melakukan pemeriksaan dan penanganan pertama dan merujuk ke fasilitas kesehatan yang tepat dan memiliki kemampuan menangani pasien yang dicurigai atau yang terdiagnosis terkena infeksi virus ini.
Jumlah korban meninggal akibat virus corona baru bertambah menjadi 41 hingga Sabtu, dengan lebih dari 1.300 orang terinfeksi secara global. Sebagian besar kasus dan seluruh korban meninggal sejauh ini berada di Wuhan.
Gejala yang ditimbulkan saat terjangkit virus tersebut antara lain batuk, demam dan sesak nafas. Bahkan virus dapat menyebabkan pneumonia berat, gagal nafas, gagal ginjal hingga kematian.
Pasien positif terjangkit virus corona juga ditemukan di sejumlah negara yakni Vietnam, Thailand, Singapura, Prancis, Australia, Jepang, Korea Selatan dan Arab Saudi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020
Baca juga: Seorang pasien diduga suspect Mers Corv dirawat RSUP M Djamil Padang
Baca juga: Liang Wudong, dokter China yang meninggal akibat virus corona
"Yang terpenting adalah menjaga kebersihan makanan dan diri sendiri. Karena pola hidup yang tidak bersih serta daya tahan tubuh yang menurun sangat rentan terkena infeksi virus ini," ujar James saat dihubungi di Jakarta, Sabtu.
Virus corona jenis baru yang pertama kali muncul di pusat kota Wuhan, China, dapat ditularkan baik dari hewan ke manusia maupun antarmanusia. Virus itu dapat ditularkan lewat batuk dan bersin. Untuk itu, perlu menghindari kontak dengan orang yang terinfeksi virus maupun yang diduga terjangkit virus.
James menyebutkan masyarakat harus menjaga kebersihan dan mengkonsumsi makanan yang bersih agar terhindar dari penyakit.
Baca juga: Ini sejumlah destinasi wisata yang dikunjungi WNA China di Sumbar
Baca juga: Gubernur Sumbar sambut 150 turis China saat tiba di Bandara Minangkabau
Ancaman terbesar penyebaran virus corona jenis baru yang ditemukan di China ke wilayah lain adalah lalu lintas antarmanusia dari tempat sumber penyakit ke wilayah atau negara yang mereka tuju. Misalnya, wisatawan dari wilayah terdampak virus yang lolos deteksi kemudian datang ke wilayah atau negara lain.
Oleh karena itu, menurut James deteksi dini antara pusat-pusat karantina di pelabuhan udara dan laut perlu diperketat dengan bekerja sama penuh dengan pihak imigrasi.
James menjelaskan perlu diwaspadai orang atau turis yang datang dari daerah terdampak atau terpapar virus ini, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan untuk memastikan ada tidaknya virus dalam tubuh turis tersebut. Masyarakat juga diminta tidak melakukan perjalanan ke wilayah yang terpapar virus tersebut.
Baca juga: 174 warga negara China mendarat di Bandara Internasional Minangkabau
Baca juga: Demi keamanan, seorang kru Lion Air rute Manado-Guangzhou diisolasi karena pilek
James menerangkan otoritas kesehatan perlu mengeluarkan informasi termasuk selebaran atau pamflet tentang tata laksana pelaporan baik dari masyarakat ataupun pusat-pusat pelayanan kesehatan, sehingga masyarakat maupun petugas kesehatan di lini pertama dapat dengan cepat melakukan pemeriksaan dan penanganan pertama dan merujuk ke fasilitas kesehatan yang tepat dan memiliki kemampuan menangani pasien yang dicurigai atau yang terdiagnosis terkena infeksi virus ini.
Jumlah korban meninggal akibat virus corona baru bertambah menjadi 41 hingga Sabtu, dengan lebih dari 1.300 orang terinfeksi secara global. Sebagian besar kasus dan seluruh korban meninggal sejauh ini berada di Wuhan.
Gejala yang ditimbulkan saat terjangkit virus tersebut antara lain batuk, demam dan sesak nafas. Bahkan virus dapat menyebabkan pneumonia berat, gagal nafas, gagal ginjal hingga kematian.
Pasien positif terjangkit virus corona juga ditemukan di sejumlah negara yakni Vietnam, Thailand, Singapura, Prancis, Australia, Jepang, Korea Selatan dan Arab Saudi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020