Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Manajer PLN Cabang Bengkulu Kadarisman mengharapkan pemerintah daerah memfasilitasi pembebasan lahan pembangunan menara untuk jaringan interkoneksi di daerah ini.
"Kami mengharapkan dukungan pemerintah provinsi dan dua kabupaten yakni Kepahiang dan Kota Bengkulu untuk pembebasan lahan pembangunan menara atau tower," katanya di Bengkulu, Jumat.
Ia mengatakan, dibutuhkan sebanyak 154 menara untuk memasang jaringan dari PLTA Musi di Kabupaten Kepahiang menuju Kota Bengkulu sepanjang 48 kilometer.
Sesuai peraturan tentang pembebasan lahan untuk BUMN itu difasilitasi pemerintah daerah, sedangkan biaya ganti rugi sudah disiapkan PLN.
"Pembebasan lahan 154 tower yang kami harapkan fasilitasi dari pemerintah daerah, karena anggarannya sudah disiapkan PLN," tambahnya.
Dengan pemasangan jaringan interkoneksi tersebut akan dibangun satu gardu induk di Pelabuhan Pulau Baai dan dibutuhkan peran pemerintah daerah dalam proses pembebasan lahannya.
Kadarisman mengatakan Provinsi Bengkulu membutuhkan tambahan daya listrik sebesar 60 mega watt (MW) untuk memenuhi seluruh kebutuhan penerangan di daerah itu.
"Kebutuhan daya listrik Bengkulu diperkirakan 165 mega watt sementara daya yang ada saat ini 105 MW dan masih butuh 60 MW," ujarnya.
Ketersediaan daya di pembangkit cukup melimpah, seperti PLTA Musi yang memiliki daya 210 MW dan PLTS Tes 15 MW.
Namun, daya tersebut tidak bisa diserap karena jaringan interkoneksi belum terpasang, khususnya untuk kabupaten yang masih membutuhkan listrik, terutama Bengkulu Selatan, Kaur, Bengkulu Utara dan Muko Muko.
Secara keseluruhan kata dia Provinsi Bengkulu membutuhkan tambahan enam gardu induk untuk memenuhi kebutuhan listrik di 10 kabupaten dan kota.
"Saat ini baru ada tiga gardu induk yang terdapat di Kota Bengkulu, Kabupaten Lebong dan Kabupaten Rejang Lebong," katanya.
Dengan tiga gardu induk tersebut daya yang dipergunakan saat ini 105 MW untuk memenuhi kebutuhan listrik 235 ribu pelanggan atau 61 persen dari jumlah permintaan.
Selain pemasangan jaringan dari PLTA Musi-Pelabuhan Pulau Baai, pemasangan jaringan dari PLTA Musi menuju Manna Kabupaten Bengkulu Selatan juga masih terkendala pembebasan lahan di wilayah Kabupaten Lahat Sumatra Selatan.
"Dari 221 tower yang harus dibangun ada sembilan tower yang belum selesai pembebasan lahannya di wilayah Sumatra Selatan," katanya.
Ia mengharapkan pemerintah daerah bisa membantu mediasi untuk pembebasan lahan tersebut sehingga jaringan interkoneksi di Provinsi Bengkulu terpasang dan dapat dioperasionalkan. (ANT/KR-RNI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012
"Kami mengharapkan dukungan pemerintah provinsi dan dua kabupaten yakni Kepahiang dan Kota Bengkulu untuk pembebasan lahan pembangunan menara atau tower," katanya di Bengkulu, Jumat.
Ia mengatakan, dibutuhkan sebanyak 154 menara untuk memasang jaringan dari PLTA Musi di Kabupaten Kepahiang menuju Kota Bengkulu sepanjang 48 kilometer.
Sesuai peraturan tentang pembebasan lahan untuk BUMN itu difasilitasi pemerintah daerah, sedangkan biaya ganti rugi sudah disiapkan PLN.
"Pembebasan lahan 154 tower yang kami harapkan fasilitasi dari pemerintah daerah, karena anggarannya sudah disiapkan PLN," tambahnya.
Dengan pemasangan jaringan interkoneksi tersebut akan dibangun satu gardu induk di Pelabuhan Pulau Baai dan dibutuhkan peran pemerintah daerah dalam proses pembebasan lahannya.
Kadarisman mengatakan Provinsi Bengkulu membutuhkan tambahan daya listrik sebesar 60 mega watt (MW) untuk memenuhi seluruh kebutuhan penerangan di daerah itu.
"Kebutuhan daya listrik Bengkulu diperkirakan 165 mega watt sementara daya yang ada saat ini 105 MW dan masih butuh 60 MW," ujarnya.
Ketersediaan daya di pembangkit cukup melimpah, seperti PLTA Musi yang memiliki daya 210 MW dan PLTS Tes 15 MW.
Namun, daya tersebut tidak bisa diserap karena jaringan interkoneksi belum terpasang, khususnya untuk kabupaten yang masih membutuhkan listrik, terutama Bengkulu Selatan, Kaur, Bengkulu Utara dan Muko Muko.
Secara keseluruhan kata dia Provinsi Bengkulu membutuhkan tambahan enam gardu induk untuk memenuhi kebutuhan listrik di 10 kabupaten dan kota.
"Saat ini baru ada tiga gardu induk yang terdapat di Kota Bengkulu, Kabupaten Lebong dan Kabupaten Rejang Lebong," katanya.
Dengan tiga gardu induk tersebut daya yang dipergunakan saat ini 105 MW untuk memenuhi kebutuhan listrik 235 ribu pelanggan atau 61 persen dari jumlah permintaan.
Selain pemasangan jaringan dari PLTA Musi-Pelabuhan Pulau Baai, pemasangan jaringan dari PLTA Musi menuju Manna Kabupaten Bengkulu Selatan juga masih terkendala pembebasan lahan di wilayah Kabupaten Lahat Sumatra Selatan.
"Dari 221 tower yang harus dibangun ada sembilan tower yang belum selesai pembebasan lahannya di wilayah Sumatra Selatan," katanya.
Ia mengharapkan pemerintah daerah bisa membantu mediasi untuk pembebasan lahan tersebut sehingga jaringan interkoneksi di Provinsi Bengkulu terpasang dan dapat dioperasionalkan. (ANT/KR-RNI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012