Dinas Kesehatan Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu menyebutkan jika kasus warga yang terserang demam berdarah dengue (DBD) di daerah itu kebanyakan berasal dari luar daerah.

"Jadi bukan nyamuknya ada di Rejang Lebong, mereka ini digigit nyamuk penyebar DBD saat sedang berada di Kota Bengkulu atau Kota Lubuklinggau (Sumsel)," ujar Kepala Dinas Kesehatan Rejang Lebong, Syamsir di Rejang Lebong, Senin.

Kalangan warga yang digigit nyamuk aides aigypty tersebut tambah dia, selanjutnya kembali ke Rejang Lebong dan kemudian jatuh sakit dan dinyatakan positif terkena DBD.

Pihaknya kata dia, sudah melakukan rapat dan dalam waktu dekat ini akan mengumpulkan lurah dan kepala desa di Rejang Lebong guna menggerakKan program perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan melakukan kegiatan gotong-royong membersihkan lingkungan.

Sementara itu untuk warga setempat yang dinyatakan meninggal dunia akibat terjangkit DBD sepanjang tahun 2019 lalu kata dia, hanya ada satu orang sedangkan satu orang lagi yang tinggal di Jalan Bhayangkara, Kelurahan Talang Rimbo Lama, Kecamatan Curup Tengah setelah dilakukan pemeriksaan terdapat penyakit penyerta sehingga daya tahan tubuhnya lemah.

Sejauh ini penyebaran DBD di Rejang Lebong sendiri mengalami tren penurunan, di mana berdasarkan data yang mereka miliki pada 2017 lalu sebanyak 64 kasus, kemudian selama tahun 2018 naik menjadi 220 kasus dan pada 2019 lalu turun menjadi 114 kasus, sedangkan untuk tahun ini masih dalam pendataan pihaknya dan sementara yang sudah dinyatakan positif terserang DBD ada satu orang.

Untuk mencegah meluasnya serangan DBD petugas Dinkes Rejang Lebong juga telah melakukan pengasapan di kawasan pemukiman warga yang dinyatakan positif terserang DBD.

Mereka juga menyosialisasikan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan serta melakukan gerakan 3M yakni menguras bak mandi, menutup tempat air, dan mengubur barang bekas serta menaburkan bubuk abate di sumber air.***3***

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020