Rejanglebong, 21/1 (ANTARA) - Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, kekurangan tenaga bidan karena hingga saat ini baru memiliki 258 orang melayani masyarakat di 15 kecamatan di daerah itu.
"Jumlah bidan yang ada saat ini sebanyak 258 orang sedangkan jumlah desa yang ada di Kabupaten Rejanglebong sebanyak 156 desa yang tersebar dalam 15 kecamatan, idealnya satu desa memiliki dua bidan," kata Kepala Dinas Kesehatan Rejanglebong Herwantoni, Sabtu.
Dari 258 tenaga bidan yang ada di daerah tersebut kata dia, sebanyak 225 orang bertugas di bawah naungan 21 Puskesmas. Kemudian 26 bidan lainnya bertugas di RSUD Curup, satu orang bertugas di Balai Latihan Kesehatan Masyarakat (BLKM) dan yang bertugas di dinas sebanyak enam orang.
Daerah itu setidaknya membutuhkan penambahan tenaga bidan sebanyak 66 orang lagi, sehingga nantinya setiap desa memiliki bidan masing-masing.
Dari 258 tenaga bidan itu sebanyak 168 orang merupakan tenaga bidan PNS dan 90 bidan lainnya Pegawai Tidak Tetap (PTT).
Sejauh ini pihaknya sudah mengusulkan penambahan tenaga bidan ini baik melalui penerimaan pegawai negeri sipil maupun tenaga bidan PTT ke Pemkab setempat, Pemprov Bengkulu dan pemerintah pusat.
Dengan adanya bidan yang bertugas di masing-masing desa, diharapkan dapat menangani proses persalinan ibu rumah tangga yang akan melahirkan dan tidak perlu ke kota atau ke daerah lainnya lagi. (ANT/KR-NMD)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012
"Jumlah bidan yang ada saat ini sebanyak 258 orang sedangkan jumlah desa yang ada di Kabupaten Rejanglebong sebanyak 156 desa yang tersebar dalam 15 kecamatan, idealnya satu desa memiliki dua bidan," kata Kepala Dinas Kesehatan Rejanglebong Herwantoni, Sabtu.
Dari 258 tenaga bidan yang ada di daerah tersebut kata dia, sebanyak 225 orang bertugas di bawah naungan 21 Puskesmas. Kemudian 26 bidan lainnya bertugas di RSUD Curup, satu orang bertugas di Balai Latihan Kesehatan Masyarakat (BLKM) dan yang bertugas di dinas sebanyak enam orang.
Daerah itu setidaknya membutuhkan penambahan tenaga bidan sebanyak 66 orang lagi, sehingga nantinya setiap desa memiliki bidan masing-masing.
Dari 258 tenaga bidan itu sebanyak 168 orang merupakan tenaga bidan PNS dan 90 bidan lainnya Pegawai Tidak Tetap (PTT).
Sejauh ini pihaknya sudah mengusulkan penambahan tenaga bidan ini baik melalui penerimaan pegawai negeri sipil maupun tenaga bidan PTT ke Pemkab setempat, Pemprov Bengkulu dan pemerintah pusat.
Dengan adanya bidan yang bertugas di masing-masing desa, diharapkan dapat menangani proses persalinan ibu rumah tangga yang akan melahirkan dan tidak perlu ke kota atau ke daerah lainnya lagi. (ANT/KR-NMD)
Editor : Indra Gultom
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012