Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu mencatat hingga Selasa (10/3) lalu baru 136.082 ribu orang atau sekitar 29.79 persen warga Provinsi Bengkulu yang selesai mengisi data sensus penduduk online.

"Sampai Selasa yang sudah respon sebesar 136.082 orang tapi yang clean artinya yang datanya sudah benar itu hanya 114.588 orang," kata Kepala BPS Provinsi Bengkulu Dyah Anugrah Kuswardani di Bengkulu, Rabu (11/3).

Kendati demikian, angka warga Provinsi Bengkulu yang berpartisipasi dalam sensus penduduk online ini diatas angka rata-rata nasional. 

Dyah mengatakan, sejak sensus penduduk online ini dimulai pada Februari lalu, sejauh ini respon masyarakat masih sangat rendah, padahal sensus mandiri ini akan berakhir pada 31 Maret mendatang.

Kata Dyah, kebanyakan dari yang sudah mengisi data sensus penduduk online tersebut merupakan kalangan pekerja kantoran saja, sedangkan dari kalangan rumah tangga masih sangat minim.

"Ini kan sensus mandiri, nampaknya memang belum bisa mengandalkan kesadaran masyarakat. Masyarakat kita itu masih pengen didorong. Apalagi tidak ada pendamping jadi susah juga," jelas Dyah.

Dengan waktu yang tersisa, jelas Dyah, pihaknya akan menggencarkan sosialisasi sensus penduduk online ini pada kalangan kelompok masyarakat tertentu, seperti organisasi paguyuban etnik.

Hal ini dilakukan dengan harapan akan tumbuh kesadaran pada masyarakat untuk mau berpartisipasi dalam sensus penduduk online.

"Kepahiang yang paling minim, sedangkan yang paling tinggi persentasenya justru Kabupaten Lebong dan Kabupaten Seluma. Padahal di dua kabupaten itu paling banyak blank spotnya," papar Dyah.

Pewarta: Carminanda

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020