Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Bengkulu menyelenggarakan kegiatan pekan Quick Resporise Code Indonesian Standard (QRIS) guna mensosialisasikan serta mendorong masyarakat Provinsi Bengkulu untuk melakukan transaksi non-tunai. 

"Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan transaksi non-tunai melalui penggunaan (usage) QRIS dengan sasaran masyarakat dan pedagang," kata Kepala BI Bengkulu Joni Marsius di Bengkulu, Sabtu. 

Ia menambahkan kegiatan ini juga menargetkan para mahasiswa sebab mahasiswa dan pelajar merupakan kelompok masyarakat yang paling aktif terhadap penggunaan teknologi dan mahasiswa merupakan generasi yang nantinya akan menjadi pemain utama dalam perekonomianan.

Pekan QRIS merupakan program kolaborasi antara Bank Indonesia dengan pemerintah provinsi, kota, perbankan, dan Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP).

Lanjut Joni, untuk memeriahkan pekan QRIS pihaknya mengadakan festival pasar rakyat dan berbagai macam perlombaan seperti lomba video blog (vlog), festival drumband, lomba mewarnai, e-sports dan berbagai lomba lainnya dengan banyak hadiah menarik.

"Untuk kegiatan festival pasar rakyat, kami melibatkan 63 UMKM dari Kota Bengkulu maupun dari kabupaten yang ada di Provinsi Bergkulu dengan syarat melakukan transaksi pembayaran menggunakan QRIS," ujarnya. 

Ia menjelaskan bahwa QRIS memudahkan proses pembayaran bagi pedagang ataupun pembeli karena terintegrasi dengan berbagai e-wallet dan saat ini QRIS telah digunakan oleh 2,7 Juta merchant dan sudah 27 penyelenggara jasa sistem pembayaran yang mengikuti standar QRIS di seluruh Indonesia. 

Keunggulan penggunaan QRIS dibandingkan uang kertas yaitu menghindari beredarnya uang palsu, mengurangi resiko penyebaran penyakit, dan tidak repot dalam mempersiapkan uang kembalian.

Pewarta: Anggi Mayasari

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020