Bank Indonesia optimis inflasi Provinsi Bengkulu pada 2024 bisa berada dalam rentang target nasional 2,5 persen plus minus 1 (yoy).
"Kondisi inflasi mulai menunjukkan perlambatan. Pada Juni realisasi inflasi melambat menjadi sebesar 3,64 persen," kata Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bengkulu Darjana di Bengkulu, Minggu.
Bank Indonesia meyakini angka inflasi bisa turun ke rentang target nasional mengingat berbagai hari besar yang mendorong tingkat konsumsi telah dilewati pada triwulan pertama dan kedua 2024.
Kemudian sejumlah komoditas seperti beras, bawang merah dan cabai merah yang biasanya mendorong inflasi kini harganya sudah membaik seiring stok di pasaran cukup seiring meningkatnya produksi dari daerah sentra.
Perbaikan struktural di sektor pertanian menurut Darjana tentunya mendorong keterjangkauan harga di tengah masyarakat. Sebaliknya, potensi lonjakan konsumsi berlebihan seperti saat kondisi Ramadhan dan Idul Fitri sudah terlewati.
Oleh karena itu, inflasi bulanan Bengkulu di triwulan ketiga dan keempat 2024 berpotensi mengalami perlambatan, tidak setinggi pada triwulan pertama serta kedua.
"Inflasi Provinsi Bengkulu pada 2024 diprakirakan berada pada rentang 3,20 – 3,33 persen (yoy)," kata dia.
Meskipun BI memprediksi inflasi sesuai dengan target nasional, menurut Darjana pemerintah daerah bersama seluruh elemen di Bengkulu tentunya tidak juga abai.
Beberapa hal yang perlu menjadi perhatian menurut dia dorongan inflasi yang bersumber dari kenaikan tarif secara rutin, peningkatan konsumsi seiring pemilu, serta efek lanjutan El Nino dan masih adanya risiko tekanan geopolitik global.