"Kita menggelar program sinergi edukasi publik, khusus untuk pengendalian stabilitas harga. Ini rangkaian yang digelar sampai Desember 2024 mendatang," kata Deputi Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu Dhita Aditya Nugraha di Bengkulu, Senin.
Dengan masyarakat yang lebih teredukasi, Bank Indonesia berharap dapat lebih mudah menjaga stabilitas dan mengendalikan inflasi agar tetap berada dalam rentang target yang sudah ditetapkan nasional yakni 2,5 plus minus 1 persen (yoy).
Kegiatan yang digelar pada Senin 18 November 2024 kalo ini menyasar ratusan pelajar setingkat SMA, mahasiswa, tenaga pendidik serta para influenser yang ada di Bengkulu.
Dunia pendidikan, Generasi muda dan para influenser yang menjadi sasaran awal tentunya bertujuan agar dari mereka nantinya dapat menyebarkan praktik baik maupun wawasan tentang pengendalian literasi pada masyarakat luas.
"Kami ingin melibatkan, bapak ibu guru, teman-teman mahasiswa, pelajar, influenser bagaimana mereka menyebarluaskan pengetahuan terkait inflasi dan pengendalian. Dengan tersebarnya informasi, bisa membantu kami dalam pengendalian inflasi," kaya Aditya.
Usai kegiatan edukasi dunia pendidikan dan influenser ini, lanjut dia, kegiatan festival akan dilanjutkan dengan kegiatan literasi ke masyarakat dengan berbagai bentuk cara-cara menarik, termasuk berupa kompetisi yang berkaitan dengan penyebaran informasi dan edukasi inflasi.
"Kemudian rangkaian ini hingga Desember nanti akan dilanjutkan dengan kegiatan kompetisi, termasuk lomba iklan layanan masyarakat dan pembuatan komik sarana penyebaran literasi pengendalian inflasi, dan terakhir juga ada kegiatan diversifikasi pangan," kata dia.
Provinsi Bengkulu pada Oktober 2024 mengalami inflasi 1,34 persen untuk angka inflasi tahunan (yoy). Sementara, data inflasi bulanan, Bengkulu kembali mengalami deflasi selama untuk kelimakalinya dalam lima bulan berturut-turut pada Oktober 2024, angkanya dicatat sebesar 0,09 persen (mtm).