Sekretaris Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Bengkulu Joni Saputra mengaku pihaknya kesulitan mencari pendonor darah ditengah pandemi virus korona jenis baru atau COVID-19 ini.
Kata Joni, dikeluarkannya surat edaran pemerintah tentang larangan mengumpulkan massa membuat PMI tidak bisa melakukan kegiatan donor darah secara terbuka.
Akibatnya PMI Bengkulu saat ini hanya menerima donor darah di Unit Transfusi Darah (UTD) PMI di Rumah Sakit M Yunus (RSMY) Bengkulu.
"Stok darah bagi masyarakat yang membutuhkan semakin sulit untuk dipenuhi. Mengingat dalam maklumat atau surat edaran dari pemerintah terkait larangan mengumpulkan massa dalam jumlah yang banyak," kata Joni di Bengkulu, Sabtu.
Kendati demikian Joni menyebut stok darah untuk Kota Bengkulu saat ini masih aman, namun jika kondisi ini terus berlanjut dikhawatirkan stok darah yang ada tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan.
Saat ini, jelas Joni, kebutuhan darah untuk Kota Bengkulu mencapai 1.200 kantong darah per bulan, setidaknya PMI harus mengumpulkan 40 hingga 50 kantong darah per hari.
Joni menyebut masyarakat tidak perlu khawatir untuk mendonorkan darahnya di UTD PMI di RSMY Bengkulu, sebab disana pihaknya selalu menerapkan protokol pencegahan COVID-19 seperti rutin menyemprotkan cairan disinfektan.
Selain itu, pihaknya juga menjamin darah yang dikumpulkan dari pendonor dalam masa pandemi COVID-19 ini aman, sebab sebelum mengambil darah, PMI melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap calon pendonor untuk memastikan bebas dari COVID-19.
"Kita menjamin bagi masyarakat yang datang ke UTD PMI aman dan akan selalu menciptakan ketenangan dari penyebaran virus korona karena rutin disemprotkan cairan desinfektan," papar Joni.
"Insya Allah, kita akan memeriksa kesehatan pendonor sehingga terbabas dari gejala corona virus, karena di UTD PMI ada alat pemeriksa suhu tubuh," tambahnya.
Sementara itu, salah satu pendonor darah Yati berharap PMI Bengkulu bisa mencukupi persediaan dara selama masa pandemi COVID-19 ini.
Selain itu ia juga berharap darah yang dikumpulkan PMI dari masyarakat selaku pendonor bisa terbebas dari COVID-19.
"Memang ditengah kondisi sekarang dituntut kinerja PMI dalam pemenuhan stok darah untuk masyarakat. Semoga saja PMI bisa memenuhi kebutuhan darah bagi masyarakat yang membutuhkan," kata Yati.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020
Kata Joni, dikeluarkannya surat edaran pemerintah tentang larangan mengumpulkan massa membuat PMI tidak bisa melakukan kegiatan donor darah secara terbuka.
Akibatnya PMI Bengkulu saat ini hanya menerima donor darah di Unit Transfusi Darah (UTD) PMI di Rumah Sakit M Yunus (RSMY) Bengkulu.
"Stok darah bagi masyarakat yang membutuhkan semakin sulit untuk dipenuhi. Mengingat dalam maklumat atau surat edaran dari pemerintah terkait larangan mengumpulkan massa dalam jumlah yang banyak," kata Joni di Bengkulu, Sabtu.
Kendati demikian Joni menyebut stok darah untuk Kota Bengkulu saat ini masih aman, namun jika kondisi ini terus berlanjut dikhawatirkan stok darah yang ada tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan.
Saat ini, jelas Joni, kebutuhan darah untuk Kota Bengkulu mencapai 1.200 kantong darah per bulan, setidaknya PMI harus mengumpulkan 40 hingga 50 kantong darah per hari.
Joni menyebut masyarakat tidak perlu khawatir untuk mendonorkan darahnya di UTD PMI di RSMY Bengkulu, sebab disana pihaknya selalu menerapkan protokol pencegahan COVID-19 seperti rutin menyemprotkan cairan disinfektan.
Selain itu, pihaknya juga menjamin darah yang dikumpulkan dari pendonor dalam masa pandemi COVID-19 ini aman, sebab sebelum mengambil darah, PMI melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap calon pendonor untuk memastikan bebas dari COVID-19.
"Kita menjamin bagi masyarakat yang datang ke UTD PMI aman dan akan selalu menciptakan ketenangan dari penyebaran virus korona karena rutin disemprotkan cairan desinfektan," papar Joni.
"Insya Allah, kita akan memeriksa kesehatan pendonor sehingga terbabas dari gejala corona virus, karena di UTD PMI ada alat pemeriksa suhu tubuh," tambahnya.
Sementara itu, salah satu pendonor darah Yati berharap PMI Bengkulu bisa mencukupi persediaan dara selama masa pandemi COVID-19 ini.
Selain itu ia juga berharap darah yang dikumpulkan PMI dari masyarakat selaku pendonor bisa terbebas dari COVID-19.
"Memang ditengah kondisi sekarang dituntut kinerja PMI dalam pemenuhan stok darah untuk masyarakat. Semoga saja PMI bisa memenuhi kebutuhan darah bagi masyarakat yang membutuhkan," kata Yati.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020