Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang setempat hingga kini masih melakukan mengidentifikasi saluran Irigasi Selagan yang rusak akibat banjir di Kecamatan Selagan Raya.

“Kami belum selesai melakukan identifikasi. Staf pengairan akan melanjutkan lagi identifikasi bangunan irigasi yang rusak akibat banjir," kata Kabid Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Mukomuko Bustari dalam keterangannya di Mukomuko, Senin.

Banjir yang berasal dari luapan Sungai Selagan merendam seluas sekitar 200 hektare lahan persawahan yang telah diolah dan ditanami padi di Kecamatan Selagan Raya, Kamis malam (26/3).

Kemudian banjir dari luapan Sungai Selagan tersebut juga merusak beberapa titik saluran Irigasi Selagan di wilayah ini dan merendam sekitar enam rumah milik warga di wilayah ini.

Pihaknya melakukan identifikasi untuk memastikan jumlah bangunan Irigasi Selagan yang rusak akibat banjir, sekaligus untuk menghitung kebutuhan anggaran untuk memperbaiki bangunan irigasi yang rusak tersebut..

Terkait dengan anggaran untuk memperbaiki bangunan irigasi yang rusak akibat banjir di wilayah ini, ia mengatakan, kemungkinan menggunakan dana reguler bukan dana bencana alam.

“Kalau bisa di bawa ke ranah bencana alam, maka identikasi harus secepatnya terhitung selama 14 hari. Tetapi sulit untuk membawanya ke ranah bencana alam karena harus timbul korban jiwa,” ujarnya.

Ia mengatakan, rencananya kegiatan ini akan dimasukkan dalam anggaran rehabilitasi, tetapi tidak bisa lagi menggunakan dana rehabilitasi yang ada tahun ini karena sudah ada spot yang sudah direncanakan dari awal.

Instansinya mengusulkan anggaran rehabilitasi bangunan irigasi yang rusak akibat banjir di daerah ini dalam anggaran selanjutnya.

Camat Selagan Raya Khairul Saleh sebelumnya menyebutkan seluas sekitar 200 hektare lahan persawahan milik sejumlah petani di Kecamatan Selagan Raya terendam banjir pada Kamis malam (26/3).

Selain sawah terendam banjir, ia mengatakan, kelompok tani di wilayah ini menyampaikan bahwa di pinggir sungai di wilayah ini ada saluran irigasi yang roboh akibat banjir.

Ia mengatakan, akibat saluran irigasi di pinggir sungai di wilayah ini roboh ini membuat air yang berasal dari irigasi Selagan di daerah ini menjadi tidak bisa mengalir ke lahan persawahan milik petani di wilayah ini.

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020