Mukomuko, (Antara) - Palang Merah Indonesia Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mengandalkan donor darah dari 70 orang relawan untuk memenuhi kebutuhan akan darah selama bulan puasa dan menjelang Lebaran di daerah itu.
"Kalau stok darah tidak ada, jika butuh bisa diusahakan dari relawan," kata Sekretaris Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Mukomuko Edy Yanto dihubungi di Mukomuko, Minggu.
Ia menjelaskan, PMI setempat tidak memiliki stok darah karena tidak ada tempat untuk menyimpannya, tempat penyimpangan darah di RSUD setempat kapasitasnya terbatas hanya 15 kantong.
Akan tetapi, kata dia, dalam situasi darurat PMI tinggal menghubungi relawan yang selama ini tercatat rutin mendonorkan darahnya untuk kepentingan kemanusiaan di daerah itu.
Kita memang tidak menyimpan stok darah apalagi dalam jumlah banyak tetapi ada saat butuh," katanya.
Ia mengakui, jika kebutuhan darah selama bulan puasa dan menjelang lebaran meningkat tetapi khusus di daerah itu permintaan darah masih normal dan kebutuhan darah di RSUD selama ini dibantu oleh keluarga pasien.
"Kalau dari relawan tidak cukup kita bisa minta ke PMI di Provinsi Bengkulu," katanya.
Direktur RSUD Kabupaten Mukomuko Syafriadi menyatakan hingga sekarang stok darah di RSUD setempat cukup meskipun jumlahnya yang tersimpan saat ini berkisar 20 hingga 30 kantong.
Namun, lanjutnya, jika terjadi kekurangan darah bisa diminta kepada keluarga pasien.
"Selama ini yang kita lakukan seperti itu keluarga korban yang membantu memberikan darahnya," ujarnya.
Sementara itu, ia menerangkan, jika RSUD setempat telah memiliki bank darah dengan kapasitas mencapai 250 kantong. Karean kebutuhan darah tidak banyak sehingga yang digunakan kapasitas kecikl 20 hingga 30 kantong.
Tidak Membatalkan Puasa
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Mukomuko Munir menegaskan tidak ada larangan secara agama Islam melakukan aktivitas donor darah pada bulan puasa sepanjang kegiatan itu tidak melemahkan yang mendonorkan darahnya.
"Kalau sekiranya tidak melemahkan puasanya dengan melakukan aktivitas donor darah tidak masalah, kecuali donor darah itu membuat fisiknya tidak kuat sehingga membatalkan puasanya," katanya.
Apalagi kata dia, donor darah itu merupakan kegiatan kemanusian dan bagi yang sanggup melakukannya justru lebih baik selama bulan puasa.*