Kapuspen TNI: Rotasi pasukan di Papua masih dipersiapkan
Rabu, 26 April 2023 13:37 WIB 6177
Terkait alutsista, dia juga menegaskan tidak ada penambahan alat-alat berat dan persenjataan. Alutsista yang digunakan untuk operasi di Papua saat ini adalah helikopter untuk mengangkut logistik dan evakuasi medis di daerah-daerah yang lokasinya cukup berat dilalui dengan angkutan darat.
"Kami tidak menambah alutsista, alutsista yang ada untuk angkutan," kata Yudo.
Sementara itu, pengamat militer Institute For Security & Strategic Studies (ISSES) Khairul Fahmi menilai kebijakan Yudo Margono merotasi pasukan yang bertugas di Papua merupakan langkah tepat.
Direktur Eksekutif ISSES itu menjelaskan rotasi pasukan dapat meminimalkan potensi kecerobohan dan kelalaian akibat turunnya kewaspadaan jika masa tugas terlalu lama.
"Concern panglima kemarin itu tidak ada penambahan pasukan, hanya penggantian pasukan, itu saya sepakat, karena penggantian ini yang lebih penting,” kata Khairul Fahmi.
Menurut dia, rata-rata masa tugas satuan yang ditempatkan di Papua, termasuk Satuan Tugas (Satgas) Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 321/Galuh Taruna, selama hampir satu tahun itu masih terlalu lama.
"Menurut saya, itu terlalu lama durasinya. Harus lebih pendek supaya mereka tetap dalam kondisi waspada, meminimalkan potensi kecerobohan karena kurang waspada, karena mereka merasa sudah familiar dengan medan, paham situasinya; sehingga ada kecenderungan untuk lalai," jelasnya.
Dia menilai masa tugas yang ideal ialah selama enam bulan.
"Saya kira enam bulan, (lalu) diganti. Jadi, mereka tetap dalam kondisi moral dan psikologis yang bagus. Mereka berangkat dalam kondisi prima, pulang juga dalam kondisi yang prima," ujar Khairul Fahmi.