Fakta-fakta sawah Lubuk Bangko yang terbengkalai, nomor 2 tidak akan dijual ratusan juta
Selasa, 5 Maret 2024 11:56 WIB 6479
Begitu berharganya sawah bagi warga di desa yang memiliki populasi sekitar 700 jiwa dari 172 keluarga ini karena sawah sebagai mata pencaharian utama yang diturunkan oleh nenek moyangnya.
Alih fungsi dari sawah menjadi kelapa sawit tersebut ditengarai mengancam keberlanjutan pertanian di wilayah tersebut.
Sudah ada lahan pertanian yang seharusnya menjadi sawah baru melalui program pemerintah, namun malah berubah fungsi menjadi lahan perkebunan kelapa sawit.
Baca juga: Beberapa ekor Gajah Sumatera rusak kebun sawit warga
Baca juga: Distanbun telusuri serangan jamur ganoderma pada tanaman sawit
Kecamatan Air Manjuto menjadi salah satu contoh, dengan 28 hektare lahan yang seharusnya menjadi sawah baru, namun 9 hektare di antaranya telah berubah menjadi kebun sawit.
3. Tunggu dana pembangunan
Upaya untuk memulihkan irigasi sawah Lubuk Bangko terus dilakukan salah satunya dengan usulan pembangunan kembali.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang tahun 2025 mengusulkan dana sebesar Rp5 miliar yang bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) untuk membangun intake atau pintu air di Daerah Irigasi (DI) Lubuk Bangko yang rusak akibat banjir.
Baca juga: Pemkab Mukomuko petakan bangunan irigasi rusak
Baca juga: Mukomuko usulkan dana pembangunan irigasi rusak akibat banjir
Pemerintah daerah selain mengusulkan pembangunan intake DI Lubuk Bangko, juga mengajukan pembangunan jaringan sekunder yang rusak akibat berusia tua dan terdampak banjir. Kini tinggal menunggu realisasi pembangunan kembali saluran irigasi tersebut.