"Selama 2023 Dinkes Kota Bengkulu telah menangani 146 kasus pneumonia yang terjadi terhadap anak-anak dan orang dewasa," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Kota Bengkulu Joni Haryadi Thabrani, Senin.
Ia menyebutkan, jumlah kasus pneumonia di Kota Bengkulu selama 2023 terdiri dari 98 kasus yang menyerang anak usia 0 hingga 5 tahun, 31 kasus yang menyerang anak 6 hingga 9 tahun.
Kemudian, 16 kasus yang menyerang anak usia di atas sembilan hingga 60 tahun dan satu kasus yang menyerang lansia di atas usia 60 tahun.
Joni menerangkan, penanganan kasus pneumonia dilakukan Dinkes melalui sejumlah puskesmas di Kota Bengkulu yang dilakukan secara terpadu sesuai dengan prosedur tetap terkait pengobatan pneumonia.
Untuk pengobatan pneumonia di Kota Bengkulu semua masyarakat sudah ditanggung Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan melalui program pemerintah sehingga secara otomatis pengobatan tersebut dan penyakit lainnya gratis.
Oleh karena itu, ia mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Bengkulu untuk kembali menjaga protokol kesehatan dengan menggunakan masker dan mengkonsumsi makanan yang bergizi.
Selanjutnya, jika ditemukan ditemukan anak-anak yang memiliki ciri-ciri terinfeksi infeksi saluran pernapasan atas maupun batuk dan pilek harus segera diobati dengan mendatangi fasilitas kesehatan terdekat.
Sebab, efek kelanjutan dari infeksi saluran pernapasan bagian atas dapat turun ke bagian paru-paru sehingga menyebabkan pneumonia khususnya pada anak-anak dan lanjut usia (lansia) di atas 50 tahun.
"Pneumonia disebabkan karena berbagai hal seperti microplasma, virus, bakteri ataupun jamur yang bisa menyerang dari organ paru-paru aupelioli ada infeksi sehingga ada cairan di paru-paru sehingga menyebabkan sesak dan harus segera diobati karena ada infeksi," jelas Joni.