Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan Bangkok mencatat produk makanan dan minuman Indonesia mendapatkan potensi transaksi lebih dari 30,07 juta dolar AS atau setara Rp488,13 miliar dalam pameran internasional Thaifex Anuga Asia 2025 di Thailand pada akhir bulan lalu.
Atase Perdagangan Bangkok Rafika Arfani mengatakan , potensi transaksi sebesar 30,07 juta dolar ini mencerminkan tingginya minat dan daya saing produk makanan dan minuman Indonesia di luar negeri.
"Kami harap, partisipasi Indonesia di ajang ini dapat mendorong peningkatan ekspor serta memperkuat
posisi produk Indonesia tidak hanya di pasar Thailand, tetapi juga di Asia dan pasar global secara
umum," ujar Rafika melalui keterangan di Jakarta, Rabu.
Paviliun Indonesia diresmikan Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Thailand Rachmat Budiman. Dubes Rachmat mengapresiasi partisipasi pelaku usaha Indonesia dan berharap lebih banyak produk makanan dan minuman nasional yang mampu bersaing di pasar internasional.
"Pameran ini menjadi peluang strategis untuk memperluas jaringan dagang, menjalin kemitraan bisnis, dan memperkenalkan keunggulan produk Indonesia ke dunia," ucap Rachmat.
Tahun ini menandakan keikutsertaan Paviliun Indonesia untuk yang keenam kalinya di Thaifex Anuga Asia. Pada pelaksanaan tahun ini, Paviliun Indonesia seluas 153 m² menampilkan 21 perusahaan unggulan nasional.
Adapun produk-produk yang ikut serta dalam pameran seperti minuman susu kedelai, mi instan, biskuit, kue kering, makanan ringan berbahan jagung dan granola, wafer, cokelat, permen, kacang, puding, ikan kalengan, serta produk kemasan plastik.
Data Kementerian Perdagangan Thailand menunjukkan, pada 2024, impor makanan dan minuman Thailand dari Indonesia tercatat sebesar 500,99 juta dolar AS, naik 18,02 persen dari 2023 yang tercatat 424,49 juta dolar AS.
Peningkatan pada 2024 tersebut lebih tinggi dari pertumbuhan impor makanan dan minuman Thailand dari dunia yang hanya sebesar 11,07 persen. Di sisi lain, pangsa pasar makanan dan minuman Indonesia di Thailand juga meningkat menjadi 8,46 persen pada 2024 dari sebelumnya 7,96 persen pada 2023.