Jenewa (ANTARA) - Pelapor khusus PBB untuk wilayah Palestina yang diduduki Israel mengatakan Israel bertanggung jawab atas "salah satu genosida paling kejam dalam sejarah modern."
Ia mengklaim Tel Aviv menjadikan Gaza sebagai tempat uji coba senjata dan menyerukan tindakan internasional yang menyeluruh, termasuk embargo senjata internasional penuh dan penangguhan hubungan perdagangan dan investasi.
"Situasi di wilayah Palestina yang diduduki sangat mengerikan," kata Francesca Albanese kepada Dewan Hak Asasi Manusia PBB, saat menyampaikan laporan terbarunya, Kamis.
"Di Gaza, warga Palestina terus mengalami penderitaan yang tak terbayangkan. Israel bertanggung jawab atas salah satu genosida paling kejam dalam sejarah modern," ujarnya.
Albanese mengatakan angka resmi menunjukkan lebih dari 200.000 warga Palestina tewas atau luka-luka, tetapi sejumlah ahli kesehatan terkemuka memperkirakan "jumlah korban sebenarnya jauh lebih tinggi."
Ia mengecam apa yang disebut Yayasan Kemanusiaan Gaza – mekanisme bantuan baru Israel di Gaza, yang dikaitkan dengan ratusan kematian hingga saat ini – sebagai "jebakan maut, yang dirancang untuk membunuh atau memaksa penduduk yang kelaparan, dibombardir, dan kurus untuk mengungsi."
Keuntungan dari genosida
Ia dengan sedih menyoroti keuntungan ekonomi yang diperoleh selama perang, dengan mencatat bahwa dalam 20 bulan terakhir, perusahaan senjata telah meraup untung besar dengan memasok senjata yang digunakan Israel untuk membombardir Gaza.
Pelapor PBB tuding Israel lakukan salah satu genosida paling kejam
Sabtu, 5 Juli 2025 8:31 WIB 655

Foto yang dirilis oleh Pasukan Pertahanan Israel pada 19 Mei 2025 memperlihatkan pasukan Israel selama operasi di Jalur Gaza. ANTARA/Xinhua/HO-Pasukan Pertahanan Israel/aa.