Kota Bengkulu (ANTARA) - Dalam sebuah pernyataan di Sidang ke-80 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan sikap tegas negara terkait konflik Israel-Palestina yang sudah berlangsung selama bertahun-tahun dan sering kali buntu.
Pada sidang yang berlangsung pada 22 September 2025 tersebut, Prabowo menyampaikan Indonesia siap mengakui Israel sebagai negara, namun dengan satu syarat: Israel harus terlebih dahulu mengakui Palestina sebagai negara merdeka dan berdaulat.
“Indonesia siap mengakui Israel dan mendukung jaminan keamanan bagi negara tersebut, asalkan Israel mengakui Negara Palestina sebagai entitas berdaulat,” tegas Prabowo dalam pidatonya.
Pernyataan ini menggambarkan konsistensi Indonesia dalam memegang prinsip solusi dua negara sebagai jalan utama menuju perdamaian yang adil dan menyeluruh di Timur Tengah.
Presiden Indonesia menambahkan bahwa Indonesia tetap berkomitmen pada solusi dua negara dan menekankan bahwa berdirinya Palestina yang merdeka dan berdaulat sepenuhnya adalah syarat dasar untuk mencapai kemajuan politik dan stabilitas di kawasan tersebut.
Baca juga: Prabowo hadiri undangan Trump di pertemuan multilateral Timur Tengah
Baca juga: Trump: Negara Palestina hadiah yang terlalu besar bagi Hamas
Pernyataan ini datang pada saat perjuangan Palestina mendapatkan momentum internasional yang semakin kuat, dengan negara-negara besar seperti Inggris, Kanada, Australia, dan Portugal baru-baru ini mengakui Palestina sebagai negara.
Prabowo menegaskan bahwa Indonesia siap untuk mengakui Israel dan mendukung jaminan keamanan bagi negara tersebut, dengan syarat Israel terlebih dahulu mengakui keberadaan Negara Palestina sebagai entitas berdaulat.
