Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Para pengusaha tambang batu bara di Provinsi Bengkulu hingga saat ini tidak mampu membangun jalan khusus, karena harga batu bara saat ini makin turun.

"Kami hanya mampu membangun jalan dari lokasi tambang ke jalan raya, sedangkan membangun jalan khusus sangat berat," kata Direktur Eksutif Pengusaha Batu Bara Bengkulu (APBB) Syafran Junaidi, Jumat.

Dengan demikian, pemerintah daerah mencari jalan keluar yang saling menguntungkan antara lain mengrangi tonase angkutan dan pihak pertambangan diminta dana pemeliharaan jalan.

Kalau dipaksakan untuk membuat jalan khusus dari lokasi tambang ke penumpukan di kawasan pelabuhan laut Pulau Baai Bengkulu seluruh perusahaan tidak mampu.

Saat ini ada sekitar 20 perusahaan tambang batu bara yang melakukan eksploitasi mereka hanya mampu membuat jalan dari lokasi tambang ke jalan utama.

Membangun jalan khusus itu selain dananya cukup besar, juga lokasi tambang terpencar-pencar dan sulit mencari lokasi jalan khusus tersebut semuanya areal perkebunan masyarakat.

Sedangkan panjang jalan dari tambang masing-masing perusahaan juga berbeda-beda yaitu antara 80-150 kilometer lebih  hingga ke penumpukan di pelabuhan laut Bengkulu.

"Kami akan menempuh jalan tengah yaitu mengurangi beban angkutan disesuaikan dengan kekuatan jalan dan akan membayar biaya pemeliharaan jalan dilalui kendaraan tambang tersebut," ujarnya.

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Imformatikan Provinsi Bengkulu Eko Agusrianto mengatakan, pemerintah sudah berkali-kali mengimbau perusahaan batu bara untuk membuat jalan khusus ke pelabuhan.

Namun mereka nampaknya berkeberatan dengan demikian akan dicarikan jalan lain dan berkoordinasi pada pihak terkait sehingga jalan negara tidak rusak akibat angkutan batu bara tersebut, ujarnya. (Antara)

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013