Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, menyebutkan Kecamatan Padang Ulak Tanding (PUT) masih menjadi pusat budi daya ikan air tawar di daerah itu.

'Produksi ikan air tawar Kabupaten Rejang Lebong saat ini terbanyak berasal dari Kecamatan Padang Ulak Tanding atau PUT, per tahun berkisar 3.500 ton. Kecamatan PUT masih menjadi pusat budi daya ikan air tawar di Rejang Lebong," kata Kabid Perikanan Dinas Pertanian dan Perikanan Rejang Lebong, Aryanto saat dihubungi di Rejang Lebong, Minggu.

Ia mengatakan produksi perikanan air tawar di Rejang Lebong baik dengan sistem kolam air deras dan kolam air tenang pada tahun lalu mencapai 5.385 ton.

Dijelaskan dia, ikan air tawar yang dibudidayakan  di Kecamatan PUT adalah nila yang dilakukan menggunakan kolam air deras tepatnya di Desa Belumai I dan II. Budi daya dengan sistem kolam air deras memanfaatkan air sungai yang mengalir di wilayah itu yang jumlahnya mencapai 200  unit atau mencapai 150 hektare.

"Ikan kolam air deras yang dihasilkan pengusaha perikanan di Kecamatan PUT ini dipasarkan ke sejumlah daerah di Provinsi Sumatera Selatan, kemudian ada juga ke Kota Curup dan Kota Bengkulu," tambah dia.

Sementara itu, potensi lahan perikanan darat di Kabupaten Rejang Lebong saat ini kata dia, mencapai 751 hektare namun yang baru dimanfaatkan sekitar 250 hektare saja. Dari luas potensi lahan yang sudah dimanfaatkan ini sebanyak 200-an hektare berada di Kecamatan PUT dan sisanya sekitar 50 hektare tersebar di Kecamatan Curup Selatan, Bermani Ulu, Curup Utara dan beberapa kecamatan lainnya.

"Pada tahun 2019 ljumlah produksi perikanan Kabupaten Rejang Lebong sebanyak 5.385 ton,  naik sekitar 30 ton dibandingkan  2018. Sedangkan kebutuhan lokal per tahun mencapai 10.500 ton, jumlah ini belum bisa dipenuhi oleh produksi yang kita hasilkan sehingga harus didatangkan dari luar," jelas dia.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020