Bengkulu (Antara Bengkulu) - Bencana banjir bandang yang melanda Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu mulai surut dan petani sawah minta ganti benih padi unggul karena tanaman padi sawah mereka habis terbawa arus.

"Dalam dua pekan terakhir terjadi dua kali banjir dadakan, sehingga Sungai Susup dan Sungai Bengkulu meluap mengakibatkan puluhan rumah warga terendam setinggi satu meter", kata salah seorang warga Desa Kelindang Amran, Selasa.

Ia mengatakan, banjir dadakan itu terjadi pada sore hari sehingga warga kebingungan mengamankan barang-barangnya setelah rumahnya terendam air.

Pada sore itu kebetulan anak-anak tidak bermain di halaman yang kebetulan sangat dekat dengan bantaran Sungai Susup tersebut, sehingga tidak ada korban jiwa.

Selain itu ternak juga ada yang hanyut, sementara sawah baru saja ditanam setelah banjir sebelumnya juga merusakan tanaman padi pada puluhan hektare sepanjang bantaran sungai tersebut.

Hal senada juga dikeluhkan warga Desa Taba Teret karena puluhan hektare sawah mereka juga terendam lumpur setelah Sungai Bengkulu meluap, Senin (4/2).

"Kami sudah mengusulkan ke Dinas Pertaian untuk minta ganti bibit padi unggul, setelah banjir kering lahan sawah yang tertimbun lumpur akan ditanami kembali," ujarnya.

Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Bengkulu Tengah Durani ketika dihubungi mengatakan, pihaknya sudah mendata sawah petani yang rusak dan jumlah bibit padi yang akan dibantu.

Selama dua pekan terjadi dua kali banjir bandang akibat hujan lebat di hulu sungai tersebut, namun hingga kini tidak ada korban jiwa dan tidak ada petani gagal panen.

Sebagian besar petani gagal tanam akibat bencana tersebut, sedangkan bibit padi yang diinginkan petani itu masih dipesan ke pemerintah pusat termasuk dana yang dibutuhkan, ujarnya. (ANT)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013