Bengkulu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Bengkulu mengupayakan pada 2025 mampu mewujudkan 100 desa tangguh bencana yang tersebar di 10 kabupaten kota.
"Kita sudah mempersiapkan setiap kabupaten itu setiap tahun mempersiapkan, harapan kita 10 desa per tahun (termasuk 2025) yang sudah punya kemampuan terhadap risiko bencana," kata Kepala BPBD Provinsi Bengkulu Herwan Antoni di Bengkulu, Selasa.
Baca juga: Pemprov Bengkulu fokus tekan risiko bencana gempa banjir dan longsor
Dia mengatakan dengan adanya desa tangguh bencana diharapkan dapat memitigasi, mengurangi risiko bencana alam ketika terjadi.
Masyarakat desa tangguh bencana tentunya memiliki literasi yang baik terhadap pengelolaan risiko bencana serta mampu bertindak tepat dan cepat ketika terjadi bencana.
"Kita sudah mempersiapkan desa tangguh bencana memperkuat masyarakat dengan edukasi kebencanaan, kemudian mereka punya peralatan-peralatan, didukung dengan peringatan dini, kemudian bagaimana masyarakat punya respon cepat terhadap bencana," ujarnya.
Hal tersebut sangat diperlukan mengingat Bengkulu merupakan daerah rawan gempa, banjir dan longsor. BMKG menyebutkan sejak Januari hingga awal Desember 2024 telah terjadi gempa bumi sebanyak 1.438 kali di Bengkulu dengan magnitudo yang berbeda-beda, dan hal tersebut merupakan normal terjadi.
Baca juga: Polresta Bengkulu: Pungutan parkir di kawasan Stadion Semarak ilegal
Gempa yang terjadi tersebut disebabkan karena Provinsi Bengkulu berada di zona subdaksi yang merupakan dua atau lebih lempeng tektonik saling bertumbukan, sehingga salah satu lempengnya menyusup ke dalam perut bumi.
Kemudian, pada 2024 ini Bengkulu juga mengalami bencana longsor beberapa kali di berbagai wilayah yang bahkan memutus jalur lintas nasional dari dan ke Kota Bengkulu-Lubuk Linggau Provinsi Sumatera Selatan, kemudian juga terjadi bencana longsor berulang yang memutuskan jalur lintas Kabupaten Rejang Lebong-Lebong.
Pada 2024, beberapa daerah di Bengkulu juga mengalami bencana banjir, seperti pada 6 Juli 2024 sebanyak 24 lokasi di Kota Bengkulu terendam banjir.
Kemudian pada waktu yang sama Kabupaten Seluma juga dilanda banjir bandang yang mengakibatkan 79 rumah di Desa Cahaya Negeri dan 45 rumah di Desa Jenggalu yang terendam banjir.*