Pemerintah Kota Padang mengungkap 17 kasus positif Corona Virus Disease (COVID-19) ditemukan di Pasar Raya Padang hingga hari ini.
"Hingga hari ini dari 48 kasus positif, 17 kasus ditemukan dari warga yang beraktivitas di Pasar Raya Padang yaitu lantai dua, fase VII dan penjahit pakaian," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Ferimulyani Hamid di Padang, Sabtu.
Menurut dia usai melonjaknya temuan kasus di Pasar Raya Padang pihaknya melakukan penyemprotan disinfektan di Pasar Raya Padang terutama di lokasi yang ditemukan pasien positif beraktivitas.
"Kami berharap selama penyemprotan disinfektan pedagang yang ada di sekitar tidak beraktivitas untuk sementara waktu mencegah penularan kasus baru," ujarnya.
Penyemprotan disinfektan akan dilakukan dua sampai tiga kali bertujuan membunuh virus yang berada di benda mati.
Ia menyampaikan melonjaknya temuan positif di Pasar Raya karena dilakukan penelusuran riwayat kontak dari kasus pertama dan kemudian siapa saja yang pernah berinteraksi dilakukan tes swab atau cairan tenggorokan.
Sementara Wali Kota Padang Mahyeldi menyampaikan Pasar Raya saat ini berstatus zona merah dan saat ini dilakukan karantina
Untuk memutus mata rantai penyebaran pihaknya akan melakukan penyemprotan disinfektan secara besar-besaran, kata dia.
Selain itu ia juga sudah meminta Kepala Dinas Perdagangan mengkondisikan lokasi di Pasar Raya agar penyemprotan bisa lebih maksimal.
"Kalau penyemprotan secara masif maka aktivitas perdagangan untuk sementara waktu akan dikendalikan," kata dia.
Berdasarkan data yang dihimpun Dinas Kesehatan Padang hingga 18 April 2020 terdapat 2.875 pelaku perjalanan dari daerah terjangkit, 435 orang tanpa gejala, 38 orang dalam pemantauan, 68 pasien dalam pengawasan, 48 orang positif, enam meninggal, 13 negatif, delapan sembuh dan tujuh orang menunggu hasil tes labor.
Dengan demikian hingga saat ini dari 11 kecamatan di Padang sebanyak sembilan kecamatan merupakan zona merah dan tinggal dua kecamatan yang masih belum ada kasus yaitu Nanggalo dan Bungus Teluk Kabung.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020
"Hingga hari ini dari 48 kasus positif, 17 kasus ditemukan dari warga yang beraktivitas di Pasar Raya Padang yaitu lantai dua, fase VII dan penjahit pakaian," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Ferimulyani Hamid di Padang, Sabtu.
Menurut dia usai melonjaknya temuan kasus di Pasar Raya Padang pihaknya melakukan penyemprotan disinfektan di Pasar Raya Padang terutama di lokasi yang ditemukan pasien positif beraktivitas.
"Kami berharap selama penyemprotan disinfektan pedagang yang ada di sekitar tidak beraktivitas untuk sementara waktu mencegah penularan kasus baru," ujarnya.
Penyemprotan disinfektan akan dilakukan dua sampai tiga kali bertujuan membunuh virus yang berada di benda mati.
Ia menyampaikan melonjaknya temuan positif di Pasar Raya karena dilakukan penelusuran riwayat kontak dari kasus pertama dan kemudian siapa saja yang pernah berinteraksi dilakukan tes swab atau cairan tenggorokan.
Sementara Wali Kota Padang Mahyeldi menyampaikan Pasar Raya saat ini berstatus zona merah dan saat ini dilakukan karantina
Untuk memutus mata rantai penyebaran pihaknya akan melakukan penyemprotan disinfektan secara besar-besaran, kata dia.
Selain itu ia juga sudah meminta Kepala Dinas Perdagangan mengkondisikan lokasi di Pasar Raya agar penyemprotan bisa lebih maksimal.
"Kalau penyemprotan secara masif maka aktivitas perdagangan untuk sementara waktu akan dikendalikan," kata dia.
Berdasarkan data yang dihimpun Dinas Kesehatan Padang hingga 18 April 2020 terdapat 2.875 pelaku perjalanan dari daerah terjangkit, 435 orang tanpa gejala, 38 orang dalam pemantauan, 68 pasien dalam pengawasan, 48 orang positif, enam meninggal, 13 negatif, delapan sembuh dan tujuh orang menunggu hasil tes labor.
Dengan demikian hingga saat ini dari 11 kecamatan di Padang sebanyak sembilan kecamatan merupakan zona merah dan tinggal dua kecamatan yang masih belum ada kasus yaitu Nanggalo dan Bungus Teluk Kabung.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020