Kepolisian Resor Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mengantisipasi jangan sampai masyarakat dari daerah yang berbatasan dengan Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat terinfeksi Virus Corona baru atau COVID-19, tanpa harus menghentikan kegiatan perekonomian masyarakat dari dua daerah yang berbeda provinsi ini.
“Kabupaten tetangga sudah ada yang berstatus korban COVID-19, maka dari itu apa implikasinya dengan kami yang di kabupaten tetangga. Kami ada beberapa kegiatan prekonomian yang masih harus berlangsung, salah satunya adalah pasar,” kata Kepala Kepolisian Resor Mukomuko AKBP Andy Arisandi dalam keterangannya di Mukomuko, Sabtu.
Ia mengatakan, bahwa di pasar daerah ini banyak pedagang yang berasal dari kabupaten tetangga yang menggantungkan nasibnya berjualan dan berdagang di wilayah ini, itulah yang diantisipasi.
Ia menjelaskan, antisipasi bagaimana, yang pertama pengawasan kedatangan masyarakat dari luar daerah ini melalui Posko Penanganan COVID-19 di perbatasan daerah ini dengan Provinsi Sumatera Barat diperketat.
“Kami betul-betul lakukan pengawasan di pos perbatasan daerah ini dan melakukan pemriksaan kesehatan setiap orang yang datang dari luar daerah ini dengan harapan dapat mengurangi potensi ini,” ujarnya.
Kemudian, beberapa lokasi yang menurutnya berada di jalan lintas dari wilayah Provinsi Sumatera Barat menuju Provinsi Bengkulu. Sepanjang jalan raya ini ada beberapa pos pemberhentian dan “Rest Area” itu juga menjadi sasaran sosialisasi kegiatan pencegahan penyebaran COVID-19.
Kemudian sejumlah lokasi yang berada sepanjang jalan raya yang juga menjadi lokasi pemberhentian kendaraan umum juga menjadi sasaran kegiatan penyemprotan disinfektan.
Lalu pihaknya juga melakukan pengecekan kesehatan, membuat cek point selain di Posko Penangan COVID-19 di tempat di Rest Area aparat kepolisian resor setempat datang dan berpindah-pindah.
“Kami berharap kegiatan seperti ini bisa menekan penyebaran COVID-19 di darah ini,” ujarnya. ***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020
“Kabupaten tetangga sudah ada yang berstatus korban COVID-19, maka dari itu apa implikasinya dengan kami yang di kabupaten tetangga. Kami ada beberapa kegiatan prekonomian yang masih harus berlangsung, salah satunya adalah pasar,” kata Kepala Kepolisian Resor Mukomuko AKBP Andy Arisandi dalam keterangannya di Mukomuko, Sabtu.
Ia mengatakan, bahwa di pasar daerah ini banyak pedagang yang berasal dari kabupaten tetangga yang menggantungkan nasibnya berjualan dan berdagang di wilayah ini, itulah yang diantisipasi.
Ia menjelaskan, antisipasi bagaimana, yang pertama pengawasan kedatangan masyarakat dari luar daerah ini melalui Posko Penanganan COVID-19 di perbatasan daerah ini dengan Provinsi Sumatera Barat diperketat.
“Kami betul-betul lakukan pengawasan di pos perbatasan daerah ini dan melakukan pemriksaan kesehatan setiap orang yang datang dari luar daerah ini dengan harapan dapat mengurangi potensi ini,” ujarnya.
Kemudian, beberapa lokasi yang menurutnya berada di jalan lintas dari wilayah Provinsi Sumatera Barat menuju Provinsi Bengkulu. Sepanjang jalan raya ini ada beberapa pos pemberhentian dan “Rest Area” itu juga menjadi sasaran sosialisasi kegiatan pencegahan penyebaran COVID-19.
Kemudian sejumlah lokasi yang berada sepanjang jalan raya yang juga menjadi lokasi pemberhentian kendaraan umum juga menjadi sasaran kegiatan penyemprotan disinfektan.
Lalu pihaknya juga melakukan pengecekan kesehatan, membuat cek point selain di Posko Penangan COVID-19 di tempat di Rest Area aparat kepolisian resor setempat datang dan berpindah-pindah.
“Kami berharap kegiatan seperti ini bisa menekan penyebaran COVID-19 di darah ini,” ujarnya. ***3***
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020