Kepala Kepolisian Resor Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, AKBP Andy Arisandi mengatakan Polri, TNI, relawan dan pemerintah daerah setempat mendirikan dapur lapangan salah satunya untuk mengantisipasi jangan sampai masyarakat mengambil jalan pintas melakukan tindak pidana kejahatan untuk memenuhi kebutuhan dasarnya saat pandemi COVID-19.
“Salah satunya tujuan pendirian dapur lapangan di daerah ini dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar manusia supaya mereka tidak mengambil jalan pintas dengan cara melanggar hukum. Itu yang sebenarnya yang ingin kami sampaikan,” katanya di Mukomuko, Minggu.
Untuk itu, ia mengatakan, dengan adanya dapur lapangan ini konsekuensinya kebutuhan dasar manusia harus dipenuhi. jadi masyarakat tidak perlu khawatir dan tidak ada alasan melakukan tindakan pidana ini.
Menurutnya, yang ingin instansinya konsolidasi segala potensinya supaya kebutuhan dasar bisa terpenuhi. Kalau kebutuhan sekunder mungkin nanti setelah selesai pandemi COVID-19.
“Makanya saya bilang banyak dampaknya salah satunya dampak terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat . kehidupan hidup masyarakat menggerakkan mereka untuk melakukan perbuatan tindak pidana, salah satunya dapur lapangan solusinya dalam rangka memenuhi kebutuhan dasarnya,” ujarnya.
Ia mengatakan, Polri, TNI relawan dan pemerintah daerah setempat mendirikan dapur umum dengan sasaran masyarakat yang membutuhkan. Sedangkan data masyarakat terutama ekonomi tidak mampu yang membutuhkan ada pada Dinas Sosial setempat.
Kemudian target instansinya di awal ini 1.000 kotak nasi per hari, tetapi nanti disesuaikan dengan kebutuhan apakah itu berlebihan, apakah itu adalah kemudian kekurangan itu disesuaikan dengan kebutuhan.
Karena prinsip dapur lapangan yang berdampak tidak harus miskin, ada orang yang punya kemampuan secara ekonomi tetapi tidak bisa beraktivitas maka berdampak juga dampaknya banyak.
Sementara itu dapur lapangan ini ditargetkan sampai pandemi berakhir. Karena kegiatan ini bakal lama, maka institusinya akan merapikan lagi petugas tetap sehat melayani masyarakat, lalu mereka bekerja diatur dengan baik.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020
“Salah satunya tujuan pendirian dapur lapangan di daerah ini dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar manusia supaya mereka tidak mengambil jalan pintas dengan cara melanggar hukum. Itu yang sebenarnya yang ingin kami sampaikan,” katanya di Mukomuko, Minggu.
Untuk itu, ia mengatakan, dengan adanya dapur lapangan ini konsekuensinya kebutuhan dasar manusia harus dipenuhi. jadi masyarakat tidak perlu khawatir dan tidak ada alasan melakukan tindakan pidana ini.
Menurutnya, yang ingin instansinya konsolidasi segala potensinya supaya kebutuhan dasar bisa terpenuhi. Kalau kebutuhan sekunder mungkin nanti setelah selesai pandemi COVID-19.
“Makanya saya bilang banyak dampaknya salah satunya dampak terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat . kehidupan hidup masyarakat menggerakkan mereka untuk melakukan perbuatan tindak pidana, salah satunya dapur lapangan solusinya dalam rangka memenuhi kebutuhan dasarnya,” ujarnya.
Ia mengatakan, Polri, TNI relawan dan pemerintah daerah setempat mendirikan dapur umum dengan sasaran masyarakat yang membutuhkan. Sedangkan data masyarakat terutama ekonomi tidak mampu yang membutuhkan ada pada Dinas Sosial setempat.
Kemudian target instansinya di awal ini 1.000 kotak nasi per hari, tetapi nanti disesuaikan dengan kebutuhan apakah itu berlebihan, apakah itu adalah kemudian kekurangan itu disesuaikan dengan kebutuhan.
Karena prinsip dapur lapangan yang berdampak tidak harus miskin, ada orang yang punya kemampuan secara ekonomi tetapi tidak bisa beraktivitas maka berdampak juga dampaknya banyak.
Sementara itu dapur lapangan ini ditargetkan sampai pandemi berakhir. Karena kegiatan ini bakal lama, maka institusinya akan merapikan lagi petugas tetap sehat melayani masyarakat, lalu mereka bekerja diatur dengan baik.
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020